Monday, December 30, 2019

2019 to 2020.

Asri Vitaloka, tahun 2019.

Actually I don’t remember too much moment at 2019. Bahkan mungkin ku malas mengingatnya. Lebih banyak kejadian menyebalkan. Semua berjalan begitu cepat. Sudah kebiasaanku untuk tidak mengingat momen saat ini. Sudah menjadi kekuranganku, untuk selalu memikirkan yang akan datang. Sehingga aku lupa menikmati saat ini, waktu ini, dengan orang disekitarku. Tapi satu momen yang masih melekat. Sebuah ucapan yang aku terima, yaitu “Disini dulu sama aku”.

Aku ngga pernah nyangka bisa sampai di tahap ini. Kukira aku bakalan kehabisan energi ditengah jalan layaknya game tembak-tembakan yang kehabisan amunisi. Kaya tokoh game yang punya batas nyawa. Tapi nyatanya aku masih ada. Dan kenyataan bahwa Tuhan tidak akan memberi cobaan diluar batas kemampuan kurasa benar. Hanya terkadang anda yang tidak sadar.

Kayanya masih belum terlambat untuk mengungkapkan perasaan syukur, terimakasih kepada banyak hal. Kepada seseorang, kepada sebuah tempat, atau bahkan sebuah momen. 

Momen penting yang dapat dinikmati seseorang di suatu tempat dan masih diingat oleh ingatan manusia yang terkadang lemah. Mungkin tidak semua momen 2019 dapat kuungkapkan tapi kuharap beberapa tulisanku dapat menyimpulkan seberapa luar biasanya tahun ini. 

Masih Menikmati Rote!

Bukan waktu yang sebentar, dan masih berlanjut. Rote menjadi tempatku mengisi hari dalam hampir 2 tahun belakangan. Banyak suka duka yang kualami. Perubahan dalam diri banyak terjadi sewaktu berada di Rote. 

Sampai di tahun ini aku masih dalam pencarian jati diri yang secara tidak sengaja malah mengantarkan aku pada pengalaman dan pencapaian-pencapaian menarik. Seperti tulisanku di “NgerasainIkut Pemilu di Selatan Indonesia”, pertama seumur hidup dan terjadi justru di pulau Rote.

Suratku untuk Rote.

Dear Rote. 
 Terimasih sudah mengajarkan aku bagaimana menjalin hubungan. Cuma disini tingkat emosi seakan lebih memuncak kemana-mana. Tidak mudah menjalani hari di pulau paling selatan Indonesia. Begitu beragam pula cerita yang terjadi di sekitarku, mulai dari patah hati, sakit bertubi-tubi, hingga stress pekerjaan dan juga lingkungan keluarga. Tapi, pernah dengar? Kita harus diuji terlebih dahulu hingga sanggup mendapatkan sesuatu yang besar.

Ya, kudapati hampir di setengah tahun 2019 aku dipertemukan dengan seseorang yang ternyata menemaniku di slot periode waktu saat ini. Masih luar biasa, namun menjadi kisah bahagia di sisi lainnya. So, Rote give me more than I need to be exist in this world. I just can say thank you for everything. But, please! Don’t hold me too long in this island. Haha..

Kutak Lagi Berkaki Kereta.

Ketika kau memulai untuk menulis sesuatu kepada dirimu sendiri. Ini berarti anda menyadari sesuatu yang sudah, sedang dan kemungkinan akan terjadi kedepannya. Ternyata 2019 menjadi satu tahun masih dalam proses mencari jati diri. Kesalahan dilakukan. Semoga tidak merugikan.

 Surat untuk Diriku.

Dear Diriku. 

Sepertinya cukup sudah untuk melalang-buana tanpa arah. Perjalanan demi perjalanan yang dilakukan demi mengenal dunia seakan sudah pernah dilakukan. Aku tak lagi ingat kapan terakhir kali ingin pergi ke suatu tempat. Aku hanya ingat untuk duduk diam dan beristirahat. Seseorang mengatakan,”Mungkin kau sudah tak lagi mencari”. Yah, kurasa pencarianku sudah cukup.

Tak ada lagi perjalanan panjang. Sempat kupaksakan untuk pergi ke Bali. Tahun 2019 mungkin sudah 6x bolak balik kesana. Berusaha mencari sesuatu tapi nihil. Tanpa tau mau kemana. Tapi, semua berubah dan akhirnya engkau menyadari bahwa yang kau cari ada disekitar kau. Jadi cukup sudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kini saatnya menetap.  

Terimakasih untuk bertahan di semua perjalanan yang pernah ada.

Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi?

Masih ingat tulisanku mengenai “Berpasangan dengan Beda Agama? Aku Tau Yang Kau Pikirkan!” dan “Perpisahan, Titik”. Oke, itu paling malas banget diingat kembali dan kusampaikan selamat karena sudah melewatinya dan please jangan dicobain kalau kalian sedang menuju di percintaan beda agama. Aku sudah lulus. 

Bukan berarti ingin mengumbar. Namun sebuah kebahagiaan kemudian terjadi. Ada yang mengatakan orang baru datang untuk menyelesaikan yang lama. Tapi tidak bagi aku. Setiap orang datang untuk mengajarkan sesuatu padaku. Tidak akan ada yang sia-sia. Hanya saja perlu strong banget buat ngelewatin semuanya. So, ini surat buat anda.

foto taken by : MDP

Surat untuk Anda.

Dear Anda.
 Terimakasih sudah ada di sekitarku selama ini. Dimulai awal aku di NTT dan mulai menulis sesuatu lagi. Anda sudah ada disekitarku. Tak pernah disangka. Siapa yang bisa menduga. Cerita demi cerita saling dilontarkan. Mungkin sekedar untuk membuka topik. Eh, ternyata malah menjadi cerita berlanjut. 

Pernah ada yang mengatakan mungkin hanya sementara. Tapi besar harapanku ini bukan sementara. Tentu saja, kita hanya bisa berkeinginan dan sisanya tidak ada yang tahu. Disini dulu bersama. Bersabar satu sama lain. Mencoba didepan dan akhirnya berjuang kemudian.
Ah, entahlah. Kita lihat saja :) 

Kalau berbicara mengenai resolusi di 2019, ternyata aku tak benar-benar membuatnya. Hanya tersisa tulisanku “Capek Ngga Sih Jadi Diri Lo? Make Yourself Shine” yang mengeluhkan mengenai pekerjaan dan sedikit harapan besar mengenai karir dan membangun keluarga.

Endingnya? Tidak hanya berterimakasih atas penempatan, perubahan kebiasaan diri yang suka berjalan, atau sekedar momen-momen patah hati serta pekerjaan yang menguras hati dan pikiran. Rasanya banyak momen terjadi. Tahun ini juga aku diberikan kesempatan untuk mendapatkan sepetak tanah yang ingin kubuatkan usaha di Kupang. Ah, semoga aja beruntung ya.


 Oke, dengan banyak cincau diatas. Kuputuskan tahun 2020 mungkin aku akan fokus dalam menjalin hubungan. Berusaha tidak berlari dalam pelarian “lebih banyak untuk lebih banyak” yang kudapat dalam sebuah buku. Ini merubah mindset dimana orang berlari mengejar banyak hal sehingga melupakan hal penting disekitarnya. 

Kujadikan tahun ini untuk memberikan prioritas lebih pada keluarga dan MDP. Berusaha menimbulkan kembali mimpi lamaku. Mungkin jadi juragan kos lumayan ya. Rasanya aku akan tetap menulis. Mungkin menambah satu kamera untuk mengabadikan momen penting. Sisanya kubiarkan mengalir, tanpa desakan untuk menjadi luar biasa. Aku hanya memilih fokus yang berbeda di 2020.

Thanks 2019.

Let’s do it 2020!

salam:Asri Vitaloka, 2020

No comments:

Post a Comment