Sunday, July 22, 2018

Berpasangan dengan Beda Agama? Aku Tau Yang Kau Pikirkan!




Apakah kalian salah satu calon pasangan beda agama? Atau kalian justru sudah menjadi pasangan beda agama? Oke, kuucapkan selamat. Kurasa sudah banyak tantangan dan rintangan yang dilalui hingga kalian berhasil bersama.

Aku sedikit tergelitik ingin menuliskan beberapa hal mengenai pertimbangan beda agama. Bukan mengenai apakah beda agama diperbolehkan atau tidak. Atau apakah anda harus meneruskan kisah cinta beda agama? Atau malah justru sebaliknya. Memutuskan berpisah dengan bersusah payah dan kemudian menderita dengan alibi memberikan kesempatan agar pasangan lain bisa mendapatkan pasangan yang lebih setimpal.

Mungkin ngga akan ada foto-foto cantik mengenai alam di artikelku kali ini. Hanya saja beberapa kejadian disekitarku dan mungkin bisa saja aku alami saat ini membuat aku mencari beberapa fakta. Yah, atau sekedar informasi yang ingin kudengarkan untuk meyakinkan apapun yang kuyakini.

Sebut saja beberapa teman ternyata memutuskan untuk berpisah dengan pasangan beda agama-nya. Bersyukurlah karena beberapa diantaranya tersebut belum memutuskan untuk menikah. Bayangin saja kalau sudah menikah dan berpisah? Kayanya bakal menyebabkan hal yang kurang menyenangkan.

Perbedaan dapat Menyakitkan di Kemudian hari..

Maaf banget bagi pembaca yang berharap highlight pertamaku adalah sesuatu yang lebih pro terhadap pasangan beda agama. Namun percayalah mungkin aku satu diantara kalian. Ngga sedikit dari bacaan, video, atau opini yang menyatakan bahwa,”Sudah sama saja susah, apalagi dua kepala yang berbeda”. Ya, aku paham. Hanya saja pencarian tidak akan berhenti hingga mendapatkan informasi yang mendekati keinginan. Hingga sampailah aku di suatu video yang berjudul “Pasangan Nekat Beda Agama”. Agak frontal memang tapi pasti kalian akan membukanya.


Foila, begitu dibuka. Ternyata anda akan diberikan dengan beberapa kisah singkat pasangan beda agama yang telah memiliki dua anak atau lebih. Dan parahnya ada yang sudah belasan tahun menikah, kemudian tidak berpisah hingga saat ini. 

Informasi seperti itukah yang kalian inginkan? 

Lalu, bagaimana dengan proses kehidupan yang mereka jalani? Apakah seindah reviewnya?

Warna Berbeda Justru Terbentuk dari Perbedaan.

Jangan pusing duluan pada tulisan diatas. Bagaimana jika secara bersama-sama kita mengubah sudut pandang dari perbedaan dapat menyakitkan menjadi perbedaan dapat memberi warna dalam kehidupan? Ngga jarang sebagian kecil pasangan beda agama pasti membayangkan hal indah pada awalnya. Berkeinginan memiliki kehidupan berdua selayaknya pasangan lain. Memutuskan untuk hidup dalam perbedaan dengan toleransi tinggi diantara keduanya. Tidakkah itu indah?



Semua hal indah pasti akan ada ujiannya. Perbedaan bisa memberi warna bahagia, tapi tak jarang diikuti dengan sesuatu yang membuat tidak bahagia. Harapan besar saat ingin hidup berdua, namun untuk membayangkannya saja anda seakan harus melawan seisi dunia. Akankah sanggup?

Memutuskan untuk hidup berdua dan menjalani masa depan abu-abu yang bisa saja menawarkan hal tidak menyenangkan atau malah kebahagiaan sedang menunggu untuk datang dan dijalani.

Seketika Senyum Bahagia diganti Tangis Orang Tua.

Senyum bahagia kalian akan hilang dengan bayang-bayang kesedihan orang tua. Keyakinan yang sudah dipikirkan dengan matang, akhirnya luntur dengan cepat. Saat anda tertawa berdua, salah satu diantaranya akan menghilangkan tawa itu dengan ingatan kepada orang tuanya. Anda akan merasa egois dan kemudian memutuskan untuk berpisah. Tapi, tentu tak semudah itu bukan?



Bahagiaku? Atau bahagia orang tuaku?

Tentunya kalau hanya menggunakan prioritas akan mudah untuk memutuskan. Tapi tidak dengan hal yang berhubungan dengan masa depan. Bagaimana dengan pernyataan,”Kau juga berhak bahagia” atau “Kau dapat sedikit egois terhadap kesempatan untuk merebut masa depanmu”. Atau bisa saja “Tidak ada yang bisa melawan Tuhan terdekat, yaitu orang tua”. Tapi, siapa yang tau senyum itu hanya ujian atau pertanda bahwa dia adalah orangnya.

Anda pun Mantab untuk Memutuskan...

Keputusan sudah ditetapkan. Mungkin harus segera berpisah adalah satu pernyataan yang selalu tergiang, kemudian mantap akan dilakukan, dan hilang seketika ketika kalian menghabiskan waktu bersama. Saat perasaan kau hilang, kau akan mudah untuk memantapkan diri. Tapi, ketika rasa diantara kalian bukan semakin pudar justru menguat maka saat itu adalah pergejolakan kembali apa yang sesungguhnya pantas untuk dipilih.



Keputusan akan mudah jika yang anda pertahankan adalah seseorang yang tak pantas dipertahankan. Namun, bagaimana jika anda bertemu dengan seseorang yang paham isi hati serta pikiran tanpa harus dikatakan. Hanya melihat mata anda, maka dia mengetahui seisi hati dan pikiran terdalam. Bagaimana jika orang tersebut dapat memberikan sampling kehidupan yang anda idamkan selama masa pencarian selama ini.

Bagaimana jika dia ... ?

Bagaimana jika ini.. atau itu ... dan akhirnya kembali ke titik awal mencari keputusan.

Pahami, Tak Sadar Anda Semakin Menyakitinya.

Membuat bahagia dan menyakiti di satu waktu bersamaan. Anda dapat jatuh cinta namun patah hati dalam satu momen. Sadarlah semakin lama anda memutuskan, tak sadar kalian akan semakin lama saling menyakiti. Aku tau perasaan banyak pasangan diluar sana. Aku paham bagaimana kalian dibawa terbang dan dijatuhkan dalam tempo secepat-cepatnya. Berusaha ingin menikmati dan menjalani apa yang menurut kalian benar dengan berharap dunia mendukung dengan ikhlas. 


Disaat apapun yang dilakukan akan menyakitinya. Entah bersama atau malah saat memutuskan akan berpisah. Tak akan ada yang tau akhir kisahnya hingga salah satu mulai memutuskan dan berani menjalani apapun yang diputuskan. Memutuskan selesai dan melanjutkan hidup masing-masing. Atau justru memberanikan diri untuk menghadapi rintangan dunia yang pastinya tak mudah.

Seakan indah. Beberapa orang sudah berhasil, tapi ada juga yang tidak. Semua didepan abu-abu hingga anda atau kalian berjalan, dalam satu pasang kaki atau dua pasang kaki. Dalam bergandengan atau berjalan di jalur masing-masing. Semua harus bergerak. Dan satu yang aku ingin bilang,”Terkadang kau tak pernah tau jawabannya hingga kau datang di waktu yang tepat saat memberi jawaban tiba”.

Kalau bingung akan memilih apa, maka kusarankan biarkan mengalir dalam waktu yang ditunjukan Tuhan kepada kalian..

Asri Vitaloka | @asri_vitaloka


Jangan lewatkan tulisanku “Say Ya to Rote Island!” dimana kalian bisa menikmati sekilas perjalananku sewaktu akhirnya pindah ke Rote. Dimana aku akhirnya memulai kembali kisahku di tempat yang baru dengan suasana berbeda. I wish you can enjoy my story! Thank you.

No comments:

Post a Comment