Monday, May 29, 2017

Tak Pernah Menyerah dengan Labuan Bajo!

jalan sendiri di bukit Padar island

“Aku akan kesana lagi!”,ucapku saat baru turun dan menyelesaikan sailing trip Mei 2016. Tanpa terduga kesempatan kembali datang. Setelah mencoba menjajaki sailing trip di tahun lalu. Kini, aku kembali dalam kesempatan, teman, dan cerita yang berbeda. Dulu mencari Toka, kini saatnya bertemu Manta.

Pasti sudah tak asing dengan beberapa foto di Pulau Padar, Gili Laba, atau birunya salah satu spot Laut Flores. Kau orang Indonesia? Harus pernah kesini ya. Karena kalau diliat diruang tunggu, mungkin hanya 10% saja penumpang bandara Labuan Bajo yang berasal dari Indonesia kala itu. Haha, pokoknya ngga akan pernah ada kata cukup untuk Laut Flores. Bahkan untuk seorang seperti aku yang awalnya tak menyukai pantai dan dunia bawah laut.

“Pernah kesana” tak menjadikan aku kapok ya buat datang lagi. Jangankan untuk mandi air laut, buat ke pantai saja sudah malas setengah mati. Namun Flores memberikan aku pemandangan berbeda. Aku jatuh cinta.

nyampe bandara goyang dulu

sudah bandara, lanjut pelabuhan

Butuh waktu sekitar 3D2N saat mengunjungi Laut Flores. Kami berkumpul bersama teman baru. Datang dari Banyuwangi, Bali, dan Kupang. Kami berkumpul untuk sama-sama menikmati indahnya pemandangan laut dan pulau Flores. Berbagai pemandangan yang menyenangkan muncul satu persatu untuk memanjakan mata penumpang kapal. Mulai dari pelangi yang muncul setelah hujan gerimis, ubur-ubur yang lewat dipinggir kapal, ikan kembung yang nyasar diatas laut, hingga Manta yang pamer keberadaannya ditengah lautan. Pokoknya satu kalimat,”Thanks banget GOD!”.

DAY 1
Dengan mantab ditengah hari yang terik. Naik kapal dengan semua barang bawaan yang isinya pakaian OOTD, peralatan kamera lucu, dan makanan sehat ala chiki dan coklat! Jadi berangkatlah kami, sebelas anak muda perantauan mencoba peruntungan mengarungi lautan Flores. Yuklah, dilihat kami kemana aja.

Pulau Kelor, Pulau dengan Palung

Pulau pertama yang menjadi tujuan kapal kami. Pemandangan menakjubkan di kala kau mencoba untuk tracking ke atas bukit. Akan terlihat pemandangan kapal yang begitu dekat dengan bibir pantai. Palung yang ada disekitar pantai menjadi alasan kenapa kapal dapat menepi begitu dekat. 

Pulau ini bukan tempat spot terbaik untuk melakukan snorkeling. Namun, kalian harus naik ke atas bukit ya. Aku nyari keliling untuk melihat kelor tapi entahlah tidak terlihat satupun sayur Kelor ditanam disana. Haha.


kapal bersandar di hati Kelor island

jangan lupa selfie dulu pas sepi

Pulau Rinca, Tempat Arisan Komodo

Saat menuju Pulau Rinca dibutuhkan waktu sekitar dua jam dari Pulau Kelor. Walaupun ada sebuah pulau bernama Pulau Komodo? Namun, Komodo lebih dapat terlihat di pulau ini. Lebih mirip kebun binatang Komodo. Yah, bedanya Komodo disini tidak ada yang dikasi makan ya. Kata si pawang Komodonya sih begitu ya. Nah, nanti akan ada sebuah tempat dibawah rumah panggung tempat untuk si Komodo berkumpul, tiduran santai, atau mungkin mereka lagi arisan dibawah sana. Entah deh.

Trus, kalau boleh kenalin. Nama si pawang Komodo yang bakal bawa tongkat Wiro Sableng selama kita keliling tracking di Pulau Rinca adalah Ranger.

Nah sadar ngga kalau Komodo makan daging. Disana ngga dikasi makan. Kita ngunjungin Komodo. Jadi Komodo pas lapar dan ngga dikasi makan. Berarti makannya daging? Kita daging? terus?? Lemesan bener langsung kaki eke.

pintu masuk rumah Komodo

please, aku yang baju biru bukan yang tiduran ya

tempat berkumpul Komodo buat bobo siang

kapal kecil si bapak yang punya

Pulau Padar, Sejuta Spot Foto Terbaik tanpa Filter.

Kebetulan kami sampai di Padar saat sudah menjelang malam. Kalau tiba agak cepat anda dapat menyaksikan penampilan sunset menakjubkan bahkan saat berada diatas kapal. Pedaran warna orange dengan latar tambahan bukit-bukit Flores akan membuat kau hanya berdecak kagum.

Tapi ingat. Seberapa bagusnya kameramu. Akan ada beberapa momen yang hanya bisa dinikmati oleh indra perasa manusia saja. Susah untuk menangkap dan mengabadikannya dalam sebuah potret kamera 2D.

Sekedar informasi disana anda akan melihat sebuah tangga saat baru akan memulai tracking di Pulau Padar. Kau tak dapat menikmati snorkeling disini. Lautnya agak dalam dan sedikit kotor. Tapi, pemandangan diatas dijamin ngga bakal rugi dan nyesel buat kamu yang udah beli tiket jauh-jauh ke Labuan Bajo.

Buat kalian yang memang mau mengunjungi Pulau Padar, bisa searching beberapa spot foto yang dapat diambil. Ada beberapa spot terkenal memang di Pulau Padar. Pemandangan dimana kau dapat berdiri ditengah kemudian terlihat dua cekung lautan luas dengan hamparan hijau perbukitan. Ini baru luar biasa!

travel berdua lebih menyenangkan?

sekelebat rerumputan menghiasi alam dalam frame

when you get ready for photoshoot time

my fave view, dress, and time

Perlu diingat ya :
Kalau mau liat sunrise? Berangkat keatas sebelum jam 5. Perjalanan akan membutuhkan sekitar setengah jam untuk tracking keatas. Jangan takut ngga kuat naik. Capeknya terbayar penuh kalau sudah nyampe diatas. Percaya deh.

rooftop of kapal 21

DAY 2
Capek keliling cari foto lucu dan kekinian. Kami nyampe juga di hari yang harusnya seharian basah. Pulau Pink dan Manta Point menjadi tujuan utama hari ini pokoknya. Mau tau keseruan dari si Manta yang pamer terus sama pengunjung barunya hari itu? Yuklah liat dulu.


Pulau Pink, Pasir Pink yang Memukau

Aku pernah liat pantai berwarna Pink dan itu di Lombok. Eh, ketemu lagi di Flores. Nah, kalau disini terlihat dari kejauhan warna pink dari si pantai. Kalian juga bisa snorkeling disini. Tapi hati hati dengan arusnya ya. Kenceng banget!

Jadi kalau mau sekedar berjemur cantik dengan bikini. Silahkan deh di Pantai Pink lucu ini!
 
Manta Point

Kalau kalian pergi ke Labuan Bajo cuma untuk melihat satu-satunya buaya darat keturunan dinausaurus alias Komodo saja. Ah, rasanya ada yang kurang gitu ya. 

Aku saranin untuk mengunjungi Manta Point yang menjadi satu destination wajib kalau sailing trip setelah Pulau Rinca. Kita tidak akan turun ke sebuah pulau. Kalian hanya akan standby di kapal sambil mantengin para manta yang berenang seperti sedang membuat pertunjukan.

Kalian pernah liat Manta sebelumnya? Manta ternyata berbeda dengan Pari. Bedanya apa? Entah deh, aku juga ragu beda dimana. Kayaknya si mereka sepupuan.

manta mengintip dari bawah air laut

kapal tetangga ngajak balapan 

edisi berdamai dengan Manta(n) #ops

Oya, sekitar sana ada sebuah pulau juga yang mayan terkenal ya. Namanya Taka Makassar. Tapi kami tidak mampir kesana. Jika dilihat dari kejauhan, pulau itu terlihat jarang pohon dan hanya memiliki daratan yang tidak terlalu luas. Keliling pulau dengan sekali lari juga bisa rasanya. Cobain aja.

kehidupan kapal untuk hari ini, besok, dan besok lusa


DAY 3
Sudah penuh memori kamera atau go pro kamu dengan Manta baik video atau foto? Eits, masih ada lagi paket tracking dan snorkeling yang bisa kau rasakan di Pulau Kanawa. Pulau dengan dermaga panjang dengan pos ticketing di bagian depan pulau.

Pulau Kanawa, Spot Terbaik Snorkling

Masuk Kanawa kalian bisa memilih apakah akan naik keatas atau hanya snorkling di bawah. Kali ini aku memilih snorkling. Ternyata biota bawah lautnya luar biasa. Beragam ikan berenang disekitar dermaga dan seakan menarik perhatianmu untuk melihatnya dari dalam air.

Dari sekian banyak titik snorkling untuk sailing trip di Labuan Bajo, aku merasa hanya Kanawa yang memberikan pemandangan alam yang begitu luar biasa. Jangan lupa bawa peralatan snorkling anda untuk menikmati betapa indahnya bawah laut Indonesia, melalui Flores.

cantiknya menunggu sunrise di sekitar Kanawa

masih ngintip sunrise diantara jemuran teman kau (seru lo)


back side mba Ragil, pencinta solo travelling

dokter muda dari Banyuwangi (tapi bukan asalnya)

sunshine

Pulau Bidadari, Tempat Mencari si Pangeran

Aku bingung kenapa dinamakan Pulau Bidadari? Begitu tiba di pulau tersebut, anda akan segera dimanjakan dengan air laut berwarna biru terang dengan pasir putih pantai menakjubkan. Bersih dan berwarna terang saat diterpa cahaya matahari yang begitu terik.

Jangan cuma liat dan main air di pantai dengan cara biasa deh ya. Rasakan pengalaman lompat dari atas kapal dan terjun langsung ke air laut Pulau Bidadari. Percaya deh, awalnya takut dan deg-degan eh setelah itu malah mau diulang lagi. Tapi jangan lupa untuk tetap memperhatikan keamanan yaa.

Sekian sudah perjalanan singkat mengarungi laut Flores dengan jalan-jalan pake kapal dan tidur di kapal (baca: sailing trip) dengan orang baru dan pengalaman yang baru, yah walaupun beberapa tempatnya sama.

pemandangan pinggir pelabuhan

crew dadakan KM Dua Satu trip (11-14Mei 2017)

Menurut aku, sebuah perjalanan untuk jalan-jalan biasanya akan memberikan sebuah kesan. Lebih banyak memberikan kesan menyenangkan. Yah, walaupun terkuras energi, waktu, bahkan terkuras materi. Tapi percaya sama aku. Jangan pernah melangkahkan kakimu untuk bepergian. Aku hanya takut kamu takkan bisa berhenti.

Sekilas cerita, dulunya aku sangat tidak menyukai pantai. Tapi begitu ikut sailing trip to Labuan Bajo, apa yang terjadi? Melihat satu-satunya sisa keluarga Dinasaurus di NTT, yaitu Komodo. Merayap, mengeliat, dan berharap dapat memakanmu (maksudnya : jangan sampai termakan). Menemukan arti indahnya berada ditengah lautan dengan warna birunya, warna hijau bebukitan, bahkan kuning orange berkas cahaya matahari terbit dan tenggelam. Dijamin, kamu ngga akan mau pulang. Aku bahkan mengulangi perjalanan sampai dua kali.

Ada beberapa sensasi yang dapat dirasakan jika kamu sailing trip di Komodo, nanti aku share ya. Begitu aku rampung bikinnya...

Salam dari Komodo National Park!
Calon Penulis, Asri Vitaloka
Instagram : @asri_vitaloka 

Nah habis dari liat Komodo di Labuan Bajo, aku mau pergi liat bekas patahan tsunami di Maumere. Kaya apa ya? Mau tau? Klik link dibawah aku aja ya, siapa tau besok kamu yang kesana.

"Dua Hari di Maumere of Flores?"

3 comments: