Wednesday, September 9, 2015

Mari Tengok Si Lima Jari!



 She is Asri Vitaloka
 
Belajarlah bersosialita layaknya si jari jemari pada salah satu tangan. Apakah dirimu si besar jempol atau si imut kelingking atau mungkin si manis jari manis? Tidak peduli siapakah dirimu, jari lainnya akan selalu menerima keberadaan dirinya dengan 4 jari lainnya.

Sebegitu tidak sukanya mereka pada jari tetangga, tidak akan ada sindiran, bahkan cakar mencakar. Kenapa? Ya, karena ngga bisa! Mereka hadir bersama dengan banyaknya perbedaan. Perbedaan membuat jari-jemari terlihat indah dengan bentuknya yang tinggi, bulat, manis, dan bahkan berukuran rata-rata. Kalau bisa diibaratkan bahwa jari jemari adalah orang-orang dengan karakter yang berbeda-beda. Maka bisa dilihat amat beragamnya masing-masing orang. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Memang sih menerima kelebihan orang terkadang terasa tidak mudah jika dibandingkan menerima kekurangan orang lain. Tapi tengoklah si jari-jari yang selalu akur, damai, dan hidup aman walaupun tidak ada yang berbentuk sama satu sama lainnya.


Hidup terkadang susah ditebak. Akan ada cerita membahagiakan atau menyedihkan dalam suatu waktu dan terjadi dalam waktu berdekatan. Sekarang kamu tertawa bahagia, besok? Siapa yang akan tau kan? Mungkin bisa saja ada beberapa kejadian yang bisa membuat kamu menangis.

Sudah selayaknya dalam hidup manusia akan ada sifat baik dan kurang baik. Bisa murah hati, bisa juga egois diri. Tapi, yang dapat dipastikan walaupun seberapa kuat, tegar dan tangguhnya manusia namun tidak dapat lepas dari kodratnya sebagai makhluk sosial. Sudah selayaknya pula untuk selalu belajar agar menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Selalu berusaha melakukan pengembangan diri melalui hobi atau kesukaan, kemudian berusaha mengurangi sifat negatif dalam diri. 

Maka hiduplah rukun. 

Pernah dengar suatu kata motivasi, yaitu “Ingin bahagia maka stop membandingkan dirimu dengan orang lain!”. Terkadang seseorang tidak menyadari bahwa mereka melakukan perbandingan dengan orang sekitar dan melakukan pembenaran bahwa diri sendiri adalah pribadi yang lebih baik dari siapapun dan terkesan kurang menyukai keunggulan orang lain. Yah, memang susah sih kadang-kadang buat menerima kelebihan orang. Tapi kan bukan berarti orang lain tidak punya hak untuk senang ? 

Mari Tengok Keluarga Jari Lima
 
Ambillah contoh para jari-jemari pada salah satu tangan. Mereka berbeda bukan? Satu sama lain memiliki keunikan masing-masing yang dapat diibaratkan dengan kelebihan masing-masing. Ibaratnya mereka adalah sekumpulan orang yang ada disekitarmu. Pilihlah salah satu jari sebagai cerminan dirimu. Bisa si besar jempol, si imut kelingking, atau bahkan si imut jari tengah? Jika kamu menjadi salah satu jari-jemari maka akan terlihat suatu keadaan yang mencengangkan. 

Begitu bedanya satu sama lain, tetapi jari-jari tidak akan pernah saling melukai, melempar kata-kata kasar (namanya juga jari), mencakar, bahkan mungkin jikapun bisa berpikir, si jari tidak akan berniat untuk memiliki pikiran negatif kepada jari lainnya. Justru banyaknya perbedaan jari-jari membuat mereka menjadi satu kelompok yang menyenangkan bahkan berguna bagi si pemiliknya. Mereka bekerja sama untuk melakukan banyak hal. Ingatkah apa yang bisa dilakukan oleh satu kelompok jari-jari pada salah satu tanganmu? Mereka bisa menggengam, mencubit, mengelus, memegang, mengangkat, dan masih banyak lainnya. Tapi bayangkan jika satu jari terpisah atau hilang dari telapak tangan maka kesusahan akan terjadi. Maka begitu indah perbedaan yang tercipta diantara telapak tangan dan contoh mereka!

Kalau sudah begitu? Yah indah deh dunia! (AV).
 
Instagram : asri_vitaloka 

No comments:

Post a Comment