Saturday, October 7, 2017

Rasakan Sensasi Sunsetmu di pantai Wini, Atambua


aku bergaya gitu di Pantai Wini

Aku pernah mendengar bahwa semakin bertambah usia seseorang, terkadang semakin sempit lingkaran pertemanan yang dimiliki. Orang akan silih berganti datang dan menetap. Kemudian bisa bertahan lama atau hanya sekedar sekilas menyapa. Dengan segala kesempatan yang terbatas, berusahalah untuk membuat beberapa kenangan menyenangkan dengan temanmu. Entah indah atau tidak, entah berhasil atau malah membuat hati kecewa? Paling tidak cobalah mengoreskan kesan didalam pertemanan kalian.

Itulah yang aku lakukan sekitar setahun lalu. Alibi mau mengunjungi teman lama, maka berangkatlah kami berdua menuju perbatasan pulau Timor. Melihat momen sunset di pantai Wini. So sweet!

Sebut saja dua orang yang berteman dan kemudian memutuskan melihat kota Atambua. Aku dan Ratna. Kami teman sekantor. Begitu ada hari agak panjang sedikit, kami berdua memutuskan untuk berangkat mengunjungi salah satu teman di sana. Tentunya kami mah apa atuh tanpa teman-teman di Atambua yang sudah rela menyediakan akomodasi dan hotel gratis (baca : satu kosan) untuk tempat kami berteduh. 

Ke Atambua, bikin kau selangkah menuju luar negri

Sekitar 40 menit perjalanan dari tengah kota hingga sampai ke perbatasan Timor Leste. Selangkah lagi menuju luar negri. Kalau kamu pengen ke Timor Leste bisa tuh lewat pintu perbatasan ini. Aku ngga nyampe ke luar negri ya. Bayangan aku sih kalau mau masuk ke negara orang di ujung sana, anda akan melewati beberapa birokrasi. Sama seperti pintu gerbang perbatasan Atambua yang juga dijaga oleh beberapa tentara Republik Indonesia. 

 situasi gerbang perbatasan waktu setahun lalu (2016)

Tidak sedikit orang yang berkunjung akan datang ke sini untuk membeli beberapa minuman yang tak dijual di Indonesia secara legal. Seperti minuman kesukaan aku dengan campuran rasa mangga dan pisang. Namanya Spring Valley. 

Spring Valley by Josep Marulli Tambunan

 aku dengan om tentara, penjaga batas negara

Begitu sampai kau akan melihat seperti gerbang yang dijaga oleh beberapa tantara. Mereka akan memastikan semua orang yang keluar masuk melapor terlebih dahulu. Jangan khawatir, om tentara baik liat aja aku sempet foto juga. 

Banyak ko wisatanya, Fulan Fehan atau pantai Wini?

Keinginan untuk menginap ala camping lucu waktu itu tidak dapat terealisasi. Tapi, jangan khawatir di lain hari aku ada kesempatan untuk merasakan sensasi asyiknya camping di Fulan Fehan. Kalau penasaran bisa langsung cek aja ya di “Camping Lucu ala Gunung Lakaan”. Jadi, ini terkenal dengan dataran tingginya Atambua dan pastinya daerahnya dingin beda banget dengan kota Atambua.

cantiknya gunung Lakaan

Berbeda dengan Fulan Fehan yang background anak bukit banget. Maka kamu juga harus merasakan sensasi melihat sunset di Pantai Wini. 

Rasain nikmatnya mata melihat view ala Jurassic Park

Perjalanan ke Pantai Wini dari kota Atambua begitu luar biasa. Sensasi ala jaman Jurassic Park akan menjadi tema di sepanjang perjalanan. Musim panas membuat bukit-bukit terlihat menguning dan kering. Kendaraan begitu jarang terlihat disepanjang perjalanan. Tidak ada bangunan bahkan sekedar rumah warga yang tinggal dipinggir jalan. Bener-bener jalan lintas antar kota.

menantang kilau matahari

coklat keemasan bukit di sepanjang Atambua-Wini

hijau tandus kecoklatan juga

Jangan main pasir di Wini, nanti ketagihan

Begitu tiba di pantai kalian bisa melakukan banyak hal. Menunggu matahari tenggelam, melihat orang bermain air, atau sekedar menghabiskan waktu untuk bermain pasir pantai. Romantis banget.
Suasana di pantai Wini tidak terlalu ramai dan pantainya begitu bersih dengan pasir pantai. Jika anda melihat disekeliling pantai terdapat bukit berwarna hijau menjulang tinggi. Belum lagi pohon-pohon rindang menghiasi sekitar perjalanan pintu masuk hingga ujung pantai.

namanya Ratna Anggraeni, Jomblo!

"aku pegangin nanti giliran yaa", sambil manyun

Beberapa orang tak jarang membawa bekal untuk sekedar menghabiskan waktu piknik bersama keluarga. Jadi kalau memutuskan buat kesana disaranin bawa makanan ya, ngga ada warung bok!

Pemandangan matahari tenggelam, dijamin bikin kamu melting

Mataharinya sudah pasti cuma satu. Mau dilihat dari Kupang atau Atambua sebenarnya itu matahari yang sama. Hanya saja waktu dan sensasi untuk menikmatinya pasti selalu beda. Kali ini ditemani dengan pasir pantai dan gerakan lembut ombak air laut menyapa kau seakan menemani sensasi melihat sunset sore itu.

sang maestro

Nikmatilah setiap momen yang kau dapatkan bersama temanmu. Kau tak akan pernah tau dia akan menjadi siapa. Entah itu musuhmu, teman setia kau, atau bahkan pasangan hidupmu. Nikmatilah saat ini, khawatirkan masa depan kemudian. Berbaiklah dengan semua orang, siapa tau kelak dia akan menjadi salah satu teman terbaikmu.

 kami warga Indonesia tulen!

 
 lets get dance with your friends
Jangan lewatkan tulisan aku yang lain ya. Seperti "Rasakan 4 Kuliner di Bali ala Asri Vitaloka" atau sensasi "Come Closer to 2799 MDPL nya si Kawah Ijen" ya.

Calon penulis, Asri Vitaloka
IG : @asri_vitaloka | email : asrivitaloka@gmail.com

No comments:

Post a Comment