Tuesday, September 29, 2015

Jangan kalah dengan predikat “KARYAWAN”

source : google


Bangun dipagi hari, berangkat ke kantor, makan siang, dan bekerja hingga lembur di malam hari. Kembali istirahat malam dan akhirnya akan mengulangi kembali kegiatan yang sama di pagi hari. Semua sama, tanpa warna. Terus mengulang, hingga sabtu menjelang. Sisa lelah di hari minggu untuk mempersiapkan diri menghadapi rutinitas di hari Senin.

Lihatlah jam sudah menunjukkan pk. 12.00 dan saatnya tiba untuk  makan siang. Semua aktifitas terkesan sama. Predikat “karyawan” membuat kita dapat menebak semua aktifitas yang dapat terjadi pada hari ini. Berbeda dengan masa kuliah dan waktu menjadi job seeker. Semua serba tidak jelas, tidak bisa ditebak, dan tanpa arah. Sekarang berbeda? Jadi kurasa kini aku tau rasanya menjadi karyawan?

Semua orang punya masa masing-masing. Di kala sekolah, anda mengeluh mengenai pekerjaan rumah, les berkali-kali, dan ekstrakulikuler yang berlimpah. Saat masuk masa mahasiswa, anda akan mengeluh tentang ujian semester, tugas kuliah, dan skripsi yang dikejar target. Pertanyaan kapan lulus sudah menjadi makanan sehari-hari. Tapi ditengah berbagai tuntutan sebagai mahasiswa, anda masih memiliki waktu untuk menikmati alam, wisata kuliner, atau sekedar menghabiskan malam minggu dengan hang out bersama teman atau sang kekasih.

Lalu setelah lulus? Anda menjadi job seeker, masih dengan aktifitas yang tidak jelas. Anda dihantui dengan pekerjaan yang belum jelas namun waktu masih berlimpah. Masih bisa bangun siang, nonton tv pagi-pagi, keluar kemana saja tanpa harus mengatakan “maaf saya sibuk”.

Anda merasa tenang saat pertama kali mendengar kabar diterima disebuah perusahaan negara dengan gaji memuaskan dan bisa berharap dapat mempersiapkan masa depan cemerlang dikemudian hari. Anda sanggup melakukan apa saja karena sudah memiliki modal yang didapatnya setiap bulan. Namun semua berubah dikala anda mulai menjalani aktifitas dengan predikat seorang “KARYAWAN”.

Sewaktu menjadi siswa prajabatan disebuah perusahaan BUMN aku diajarkan untuk menjalani sebuah rutinitas terjadwal selama kurang lebih 3 bulan. Aku bisa menebak kejadian yang bisa terjadi selama satu minggu penuh. Tanpa diduga itulah yang terjadi saat diterima menjadi “KARYAWAN”. Dalam 6 hari dari 7 hari waktu dihabiskan lebih banyak disebuah ruangan kantor dan melakukan pelayanan kepada pelanggan yang datang. Jika jam kantor telah habis, maka saatnya untuk menyelesaikan laporan dalam satu hari.

Satu bulan mengamati, kesimpulan sederhana adalah waktu aku akan habis didalam ruangan dengan kegiatan sama. Lalu kapan saatnya anda menjalani hari bebas yang dikenal dengan “Me Time”. Kurasa tidak banyak waktu. Anda akan dituntut untuk memiliki integritas tinggi dan melakukan pelayanan maksimal. Maka apa yang akan dikorbankan? Yasudah pasti, waktu pribadi anda.

Seakan-akan tidak ada lagi siang hari bebas dengan waktu leha-leha. Sekedar menghabiskan majalah yang dibeli pada awal minggu. Atau membuat satu artikel sederhana untuk diposting pada akun blog pribadi. Tidak ada lagi waktu ke mall, jalan sore, atau menonton tv di waktu senggang. Apa bisa ini dikatakan hidup?

Haha.. postingan diatas terasa seakan-akan kita mengutuk predikat “KARYAWAN”, padahal masih ada jalan untuk setiap permasalahan. Sesungguhnya anda masih bisa membuat hari-hari lebih berwarna, seperti :

  1. Jika suka menulis, sisipkan waktu di saat senggang untuk membuka word di komputer anda dan mulailah menulis sebuah artikel. Apapun isinya.
  2. Jika anda penyuka wisata kuliner, mulai untuk membuat list makanan yang bisa dicoba. Jadi, waktu makan siang anda lebih menyenangkan dengan menu yang berbeda-beda.
  3. Jika anda suka jalan-jalan, cobalah untuk berangkat lebih pagi. Mulailah mencoba jalan baru dan beranjak dari jalan biasanya. Mungkin anda bisa menemukan tempat menarik yang ternyata tidak jauh dari tempat tinggal, atau sekedar toko baju yang bisa anda lihat disaat anda ingin membeli baju baru.
  4. Jika semakin sedikit waktu yang ada, anda bisa mulai membuat meja kantor anda lebih segar. Berikan hiasan dengan tumbuhan hidup, atau berikan kata-kata semangat yang bisa dilihat dikala anda sibuk. Jadi anda bisa lebih bersemangat!

Jangan pernah mau kalah dengan predikat “KARYAWAN”. Waktu bisa saja diambil, dan anda bisa saja menjadi pecandu komputer yang selalu harus menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Tapi, jangan lupa hidup harus terus berwarna. Terus lakukan apa yang kau suka. Tidak ada yang bisa menjadi penghalang. Sekalipun anda dituntut untuk lebih kreatif agar hidup lebih menyenangkan dikala menjalani hari sebagai “KARYAWAN”.(AV)

“Hidup bisa bahagia karena sesungguhnya bahagia bukan karena faktor diluar anda, tapi bahagia bisa didapat dari dalam diri anda!”
-Anonim-

Instagram : asri_vitaloka ; Twitter : @vitalokaAsri

No comments:

Post a Comment