Thursday, September 28, 2017

Come Closer to 2799 MDPL #KawahIjen


 "lets see what we can see at 2799 mdpl at Ijen"

Sebuah pencapaian yang bisa tercapai, namun terkadang pupus sebelum memulai. Ada banyak hal yang ingin dicapai, salah satunya naik gunung? Sebelum menyentuh usia ke-25, ada beberapa hasrat terpendam yang akan dilakukan.

Banyuwangi dengan kawah Ijen menjadi sebuah rencana perjalanan yang membuat aku penasaran. Tidak hanya dikarenakan indahnya pemandangan kawah Ijen, namun lebih dari itu. Perjalanan tracking yang mungkin jauh dari kata track susah? Namun membutuhkan perhatian penuh untuk kapan harus berhenti, beristirahat sementara, atau kembali melanjutkan perjalanan. Seperti hidupmu dalam mengejar sesuatu. Perhatikan dan putuskan. Apakah kau akan melanjutkan, mengalihkan, atau justru berhenti sepenuhnya.
Kata-kata yang selalu aku ulang,"Akhirnya nyampe juga di Ijen!". Setinggi 2799 mdpl menjadi sebuah saksi sekaligus satu torehan lagi dalam hidup aku. Bahwa pikiran “tidak bisa” akan benar tidak bisa jika dianggap seperti itu. Bahwa semua tidak ada yang tidak mungkin. Hanya saja memerlukan banyak perhatian untuk badanmu sendiri. Semakin peka terhadap kebutuhan badan anda. Untung saja beberapa kawan dokter disana yang sedang menjalani internship berusaha mendukung semua perjalanan aku ke Kawah Ijen. Thanks so much!

Begitu indahnya perjalanan ke pantai, namun lebih banyak memberi makna jika kamu naik gunung atau bukit. Lebih menantang dan lebih membuat frustasi. Tapi apa yang akan kamu dapatkan di puncak? Atau malah di kawahnya? Sesuatu yang akan membuat kamu bersyukur penuh dan mengatakan kepada dirimu,”Kenapa tidak dari dulu aja?”.

- perfect stranger -

Travel atau Pesawat Langsung ke Banyuwangi?

Ini sih pilihan ya buat kamu yang akan ke Kawah Ijen. Nah sekedar informasi aja. Aku datang dari Kupang dan akan naik pesawat Kupang-Banyuwangi namun harus transit di Surabaya. Tidak hanya lewat udara, kalau memiliki waktu lebih lama kamu bisa pake travel atau kereta ya. Kalau ngga salah sih 6 jam perjalanan Surabaya-Banyuwangi.

Kisah aku nih ya!

Ngabisin duit sejutaan buat ke Banyuwangi dari Kupang dengan transit Surabaya. Aku ngga suka jalur darat lama jadi lebih milih naik pesawat langsung. Yah, dengan harapan lebih cepat nyampenya. Padahal pesawat ke bandara yang lebih kecil cenderung sering delay bahkan cancel. Pengalaman sendiri waktu ke Banyuwangi dan Jogyakarta. Siapkan plan B kalau kalian kena delay lama. Yah, biar ngga rusak plan travelling yang udah disusun rapi.

  pemanasan dulu ya sama walldrop dan si mbak dipojokan.

Perhitungkan Waktu Naik Ijen-nya!

Begitu keluar dari pesawat dan sampai di Bandara? Kalian akan melihat spanduk besar dengan background Kawah Ijen ditambah aksesoris batu-batu Kuning khas kawah disana. Jangan senang dulu kalau sudah tiba di Banyuwangi. Butuh waktu sekitar sejam untuk sampai ke titik awal tracking kawah Ijen ya.

bayang-bayang masa lalu gituh

Kisah aku nih ya!

Aku berangkat naik motor dari Genteng dengan estimasi Genteng-Banyuwangi-Pintu Masuk Tracking Ijen sekitar 1 jam masing-masing. Berangkat sekitar pukul 10 malam dan tiba di atas jam 12 malam. Memulai jalan sekitar jam 2 subuh. Ini diperkirakan pas hingga sampai ke titik blue fire yang terkenal, yaitu sekitar jam 4 subuh. Aku saranin untuk yang ngga kuat dingin mending naik mobil ya. itu bener-bener mengigil di perjalanan.

hangatkan badanmu ya ndok!

susu jahe hangat terenak

Sunrise atau Blue Fire?

Ini bakal jadi pertanyaan dari kawan tim kamu. Mau sunrise atau blue fire?  Kalian harus memilih. Karena untuk dapat menyaksikan blue fire harus tiba di titik itu pada pukul 4 subuh. Dan untuk melanjutkan perjalanan menuju sunrise kalian membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam lebih. Ya sudah tinggi mataharinya begitu sampai disana. Hahaha jadi berusahalah bijak.

Kisah aku nih ya!

Kalau aku jelas pilih blue fire!! Hanya ada dua saja di dunia, yaitu Indonesia dan luar negri (lupa dimana) Hehehe. Kalian ngga bakal menyesal deh. Tapi, aku saranin sebelumnya sudah menyewa alat bantu pernapasan di sana ya. Sekitar 25K aja. Ini penting! Kalau kalian harus ke jalur blue fire dan tiba-tiba angin membawakan kalian asap belerang yang pekat. Itu sangat menyakitkan dan membuat mata perih. Hati-hati.

kalau tracking subuh ya gini deh

mancing situasi blue fire
 
Jaket, Sepatu anti Selip, dan DSLR.

Untuk bersiap menyaksikan blue fire luar biasa dari kawah Ijen, yang harus disiapkan adalah mental. Tentunya persiapan dasar mendaki. Bijaklah dalam memilih jaket dan bawa peralatan seperlunya, seperti senter, air mineral, dan kamera DSLR.

Kisah aku nih ya!

Saat menunggu waktu naik itu suhunya OMG banget, kau akan butuh jaket tebal. Begitu tracking dimulai kau akan mulai kepanasan dan sedikit demi sedikit melepas jaket. Jadi bijaklah memilih jaket dengan dua situasi tersebut. Perhatikan sepatu yang digunakan, harus yang anti selip. Kau akan banyak berjalan dengan kemiringan tertentu. Tapi, tidak perlu khawatir tidak ada climbing hanya tracking sekitar 1,5 jam. Dan yang terakhir! Untuk mengabadikan blue fire gunakan kamera DSLR. 

kutinggalkan jejak dan kenangan lewat gerakan ikat rambut

 jacket, masker, and your camera


Apa Big Story nya? 2799 mdpl.

Bukan hanya tentang ketinggiannya yang buat seram di awal. Pertemuanku kembali dengan kawan lama saat ke Labuan Bajo bersama memberi kesan berjumpa keluarga lama. Mulailah merepotkan dengan jemputan si Vernanda, kamar gratis Kak Ayu, curhat rata Mas Bowo, dan Nova yang sabar banget nungguin aku pas tracking. Begitu luar biasa bisa bertemu dengan kalian lagi. Memberi warna lain dari rutinitas selama ini.

 partner + mas Bowo!

strangers meet local

Tak hanya itu perjalanan yang melibatkan dukungan teman yang dikenal, baru dikenal, dan bahkan kondisi alam yang kadang membuat kita dapat membantu anda belajar memutuskan. Apakah akan kembali atau melanjutkan? Tapi semua seakan mendukung dan tentunya dengan seijin Tuhan maka perjalanan ini dan perjalanan hidup lainnya tercipta. Memberikan pelajaran baru setiap waktunya dengan situasi berbeda dan orang berbeda. Cukuplah ini untuk menyambut usia 25 tahun yang akan datang dibulan depan.

muka hampir 25 tahun, cocok?

Nah di Banyuwangi masih banyak wisata yang bisa didatangi. Silahkan di-explore dan jangan lupa diceritakan. Cukup dinikmati dan jangan lupa dipelihara, minimal dengan tidak merusak alam diluar sana. Jangan lupa nanti aku bakal share juga 4 pilihan kuliner yang bisa dinikmati kalau lagi di Bali. Dan jangan lupa dengan indahnya Alor dalam “Kutautkan Hatiku pada Alor”!

ala ala travell blogger gitu.

Salam Calon Penulis,
Asri Vitaloka | email : asrivitaloka@gmail.com

No comments:

Post a Comment