Wednesday, July 26, 2017

Bebas Gaya deh di Kelimutu!



Momen pop mie terbaik
Kalau saja kita bisa menikmati indahnya sunrise terbaik pagi itu? Pasti akan ada perbincangan hangat seputar momen dan detik-detik menyenangkan yang ditunggu pengunjung Kelimutu hari itu. Sayangnya aku tak bersama kamu, namun bersama dia. Seorang traveller dari pulau Jawa, bernama mba sesuatu. Aku lupa namanya. Tapi, perjalanan ke Kelimutu harus diceritakan.

Jangan harap aku cerita tentang harga penginapan, harga tiket masuk, dan detail-detail perjalanan. Maafkan ingatan dari ingatanku yang ternyata terlalu buram untuk dicurahkan. Intinya perjalanan akhir tahun 2016 bersama kawan-kawan seperjalanan memberikan kesan luar biasa dan pengalaman menarik, apalagi pas pake baju Yukata. Siapa lagi yang bertanggung jawab atas semua Yukata merah merona, tentu saja dia sang seorang kawan jauh.

Perjalanan ke Kelimutu menjadi satu tujuan utama di kala kami menyentuh kota Ende pertama kali. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Kelimutu, tentunya tak lupa mengunjungi beberapa tempat bersejarah di kota itu.

Jika melakukan perjalanan dari Ende maka anda akan menikmati perjalanan ala Jurassic Park namun ala Flores. Harap persiapkan badan, perut dan pikiran anda ya. Kalau yang tak biasa dengan perjalanan Ende-Maumere akan sedikit mabuk darat. Tapi, percaya deh terbayar penuh kalau sudah sampai disana.

 Jangan bilang mama aku ya, nanti aku disilat.

Mending Menginap di Moni

Ada yang bilang mending menginap di Ende atau Maumere kemudian perjalanan darat dari tengah malam atau subuh. Oh, aku sih menyerah! Kalau bisa sedekat mungkin dengan area jalan menanjak Kelimutu. Tau kan? Demi tidur yang lebih panjang. Ngga lucu dong sampai atas tapi ngantuk-ngantuk. Nah, kami menyewa sebuah penginapan di Desa Moni. Banyak kok penginapannya. Tapi kayanya ngga ada hotel deh.

Pakai Baju Hangat Tapi Jangan Jaket Naik Gunung

Kalau ini sih tergantung ke kamu ya. Kalau aku kemarin senggaja menggunakan pakaian yang enak untuk difoto, eh jeleknya aku kedinginan setengah mati pas subuhnya. Buset aku nyerah deh sama subuhnya Desa Moni. Nah, untuk sekedar saran dari teman. Kalau ke daerah pegunungan, walaupun kamu punya semua peralatan yang bikin hangat? Jangan digunakan semuanya sekalian. Gunakan satu per satu sambil menunggu adaptasi badan kamu sanggup menahan dingin sampe sedingin apa.

Perjalanan dari titik awal desa Moni hingga ke daerah Parkiran kemungkinan sekitar 15-20 menit. Ops, aku lupa. Ya sekitar itu, lumayan kan nahan dinginnya subuh selama itu. Bahkan hanya didalam mobil saja itu dingin sekali apalagi diluar.

 tim huray huray sentuh Kelimutu

 ootd untuk kunjungi Kelimutu

Kanan Kiri Pemandangan Asri

Saat sedang tracking menuju danau-danau Kelimutu, anda akan mendapati jalan tanah, tangga dari tanah, dan tangga semen. Pemandangan pohon pinus akan terlihat sepanjang perjalanan awal. Kemudian berubah menjadi pohon-pohon dan tanaman hijau di kanan kiri. Tak jarang ada beberapa ibu-ibu sigap membawa jualan mereka hingga ke atas.

Saat asyik berjalan, anda akan melihat belokan pertama untuk danau pertama. Kemudian silahkan melanjutkan terus perjalanan untuk bagian sunrise terbaik. Nanti akan sampai di ujung tangga yang memberikan penampilan danau-danau. Mohon tetap perhatikan keselamatan ya. Pasti anda akan tidak tahan untuk melewati pagar dan berfoto lebih dekat dengan danaunya? Silahkan searching apa yang ada di danau itu, kalau ngga merinding pasti. Ha ha ha.

 keliatan kan pohon pinusnya?

 ini buku jurnal aku yang entah isinya apa?

bebatuan lucu juga ada lo sepanjang perjalanan naik ke Kelimutu

 salah satu spot yang bikin kau berhenti berjalan, tapi ngga nyampe kepalanya...

Hanya Sunrise?
Nah, kenapa sih aku bilang sunrise terbaik? Entah kenapa sewaktu itu alam semesta memberikan pemandangan terbaik dalam umur aku. Cuaca cerah dengan suhu yang semakin menghangat ditemani dengan wafer Tango untuk mengusir lapar. Ditambah lagi ada seorang kawan baru yang aku ajak berkenalan. Entah kenapa satu seketika aku merasa itu momen terbaik untuk berdecak kagum pada matahari terbit. Dan aku dapatkan saat berada di Kelimutu. Luar biasa 

namanya mba Sesuatu (alias lupa namanya)
kalau yang ini aku ingat namanya mba Priska!

tak semua momen bisa terekam kamera

Jangan Lupa Pop Mie

Jangan khawatir kepagian dan kelaparan diatas sana. Sambil menunggu matahari terbit anda dapat menikmati segelas kopi hangat dengan pop mie mangstab ala ibu-ibu Kelimutu. Strong banget! Dan berjasa, eke sukak deh!
ibu-ibu malaikat bagi perut lapar dan badan kedinginan

aku bawa diri aja susah, la mereka?
 
Berani Action Kaya Kami?

Sudah biasa dengan foto gaya gaya dan pakai Jaket aja, nah kami mencoba hal baru dengan pake Yukata. Tau ngga Yukata? Itu tuh yang ada di foto aku. Nah, sebut namanya mba Vika yang sudah berbaik hati untuk membawakan kami sepasang Yukata untuk dikenakan didepan kamera action. Jadilah kami dengan semua gaya tidak beraturan dan membuat beberapa turis mancanegara merasa sedikit memandang unik pakaian ini. Ini namanya tampil beda om!

andai kata ini momen prewed, seru kali ya?

dimana si jaimnya.

3 angels!

Tenunan Biru dengan List Hitam

Aku merasa kalau ngga beli buah tangan pasti ada yang kurang. Alhasil, sampailah aku dengan sebuah kain tenun biru dengan rajutan hitam sebagai listnya. Dan berhasil di bawa pulang!

hasil nawar mati-matian dan akhirnya deal!

jadi aksesoris deh difoto selanjutnya..
Itulah dia seputaran perjalanan dan pengambilan beberapa foto sebagai dokumentasi biar nanti anak tanya dan bisa jawab kalau mamanya sudah pernah kesana. Sebenarnya ini sudah perjalanan lama dari tengah tahun lalu. Tapi, aku ngga ikhlas kalau belum menceritakan sekilas foto dan cerita. Yang dinikmati setelah selesai menikmati kota Ende. Yuk lihat di “Sedang di Ende?Bisa Coba Beberapa Tempat Ini!”.

 
pemandangan danau #1 Kelimutu

pemandangan danau #2 Kelimutu

pengunjung termuda hari itu...
Oke deh, salam buat mama kamu. Salam buat papa kamu. Jangan lupa sama adik juga. Dan tak lupa salam kenal buat kamu, siapa tau besok kita temenan. Keep in touch!

 Asri Vitaloka | Calon Penulis | IG : @asri_vitaloka

1 comment: