Sunday, January 29, 2017

Julukanku di tahun 2017, Kamu?




Tertanda :
Hari ini, 30 Desember 2016 pk. 16.49 dengan Asri Vitaloka yang sedang berfikir dan menuliskan apa yang akan aku lakukan di tahun 2017 yang akan datang. Kalau kalian tau? Akhirnya aku kembali menulis. Entahlah hasrat menulis seakan dipadamkan dengan padatnya kegiatan di kantor dan luar ruangan. Tapi, aku kembali menulis.. yah, mulai dengan menulis resolusi. (lagi)
Julukanku di tahun 2016 aku pilih sebagai “Tahun Ceria Penuh Romantika Percintaan tanpa Melupakan Alam dan Indahnya Ilmu Pengetahuan”. Entahlah ya apakah benar-benar penuh romantika atau sama saja? Tapi, ada banyak hal yang patut aku syukuri selama menjalani satu tahun 2016.

Keliling kota Kupang

Pertama aku menolak dan takut pada pulau ini. Kemudian, aku menerima dan merasakan betapa indahnya Pulau Timor. Berada di salah satu ibukota provinsi di Nusa Tenggara Timur menjadikan hidup anda akan menerima hal yang sangat berbeda dengan kota besar lainnya. Pulau Timor menawarkan cerita berbeda. Ditengah anda harus menghabiskan waktu untuk bekerja sambil menghabiskan waktu untuk menikmati indahnya alam NTT.

Terimakasih Kupang! Aku yang tak pernah rindu akan pemandangan pantai. Tak pernah tertarik akan hutan beserta goad an air payaunya? Kini menjadi berbeda. Mulai wisata air diGoa Kristal, menikmati indahnya matahari terbenam di Bukit Cinta, hinggamain-main cinta di Dermaga Namosain juga dilakuin. Pokoknya tidak boleh ada yang terlewat. Nanti, aku juga akan share beberapa tempat menarik yang kau bisa nikmati jika tinggal di Kupang. Don’t worry I will be share it at this month guys!

Kau kira aku cuma berani di Kupang aja?

Tidak hanya berangkat keliling di kota Kupang, dalam satu waktu aku dan kawan Ratna berangkat mengunjungi kawan lama di Atambua. Jauh ya? Kupang-Atambua membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk jalan darat. Tapi, kami memilih jalur udara biar cepet ya bok! Udah liburnya cuma 3 hari, kasian kalau dihabiskan di jalan hahaha.. 

Atambua sebagai daerah perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste. Waktu aku kesana bersama beberapa kawan (Ratna, Jemmy, dan Josep), masih ada perbaikan atau pembuatan pos-pos untuk daerah perbatasan. Tak hanya membeli sebuah minuman wajib dari perbatasan Timor Leste, tapi kami juga mengunjungi salah satu tempat wisata yang dekat dengan perbatasan Atambua-Kefa, yaitu Tanjung Bastian. Bayangkan, kau bisa mendapatkan view pantai dan batu karang besar ditambah pemandangan bukit-bukit kehijauan yang curam.


Mulai menginjak Pulau-Pulau lainnya di NTT

Ada kalanya aku mulai penasaran dengan pulau lainnya selain Pulau Timor. Ala-ala mau bekerja dan hanya menyimpan uang, aku memilih untuk menciptakan kesempatan untuk melihat pulau lain di NTT. Tahun lalu Tuhan baru memberikan kesempatan untuk menginjak pulau Komodo dan pulau Flores. Hingga aku akhirnya melihat satu-satunya hewan purba yang masih hidup hingga sekarang! Komodo di pulau Komodo dan danau warna-warni (eh) cuma tiga warna di Kelimutu. Dan guys, mereka semua luar biasa banget pemandangannya.





Tidak hanya wisata pantai, gunung pun akhirnya aku jabanin.

Terkenal sebagai anak yang alergi dingin dan lemah sama suhu gunung, tak menjadikan penghalang buat aku ke wisata gunung 2 kali! Bukan sekali, dua kali dan itu pengalaman yang jarang banget aku dapetin. Walaupun bukan menjadi pendaki handal yang bisa mendapatkan bunga Edelweis tapi dengan tracking, masuk pasir, masuk rumput tinggi, pake bawa barang banyak berhari-hari tanpa mandi. Yah, pake jeep terus langsung nyampe lah ya..




Pilihanku tahun lalu, adalah Gunung Merapi dan Gunung Bromo. Aku ngga nyangka bisa kedua tempat tersebut. Keinginanku untuk mengunjungi Bromo awalnya sempat tertahan hingga batal dua kali, tapi aku berhasil mewujudkannya akhir tahun lalu. Keberangkatan aku ke Gunung Merapi lalu juga menjadi sebuah hadiah menyenangkan. Kedua perjalanan menuju gunung memberikan pemandangan indah dimata, mulai dari sunrise, ramahnya warga sekitar, sampai off road ala-ala di kawasan gunung Merapi. Berbeda dengan Bromo. Disana aku merasakan pemandangan kabut luar biasa di pendakian, melihat luasnya padang pasir dengan asap seakan berada di gurun pasir beneran, tak kurang melihat bukit teletubbies di akhir perjalanan tourBromo. Lelah? Pasti. Tapi terbayar dengan semua pemandangan bahkan hujan abu gunung berapi Bromo juga memberikan cerita berbeda saat kesana.

Pokoknya tahun 2016 tak akan seru tanpa ada kamu!

Aku merasakan kehadiran teman-teman mendukung di sekitar yang membuat cerita di setiap harinya. Mana berani aku pergi kemana-mana kalau ngga ada yang nemenin. Pokoknya Gen Why, Team Work, Tim Cendana, Tim Foya-Foya, sampai tim 1000guru juga memberikan warna di tahun 2016. Yah, ada yang datang dan ada yang pergi. Itu sudah menjadi hal yang biasa.Tak lupa juga dengan orang-orang baru yang kenal secara tidak sengaja di setiap perjalanan.


Thanks koko Andi yang sudah memberikan fasilitas dan kenyamanan di hostelnya (Malang, Indonesia)

Jadi, 2017 mau ngapain?
Setiap tahun pasti akan membuat sebuah resolusi baru. Resolusi tahun lalu belum selesai sekarang akan dimulai lagi dengan membuat resolusi lama berubah nama menjadi lebih terkini dan berharap untuk dapat terwujud hingga batas akhir tahun ini. Hahaha….


Kalau tahun 2016 aku berharap menjadi tahun penuh romantika dan terwujud sebagian dengan aku yang masih saja jomblo. Kini, tahun 2017 menjadi resolusi baru aku untuk semakin memanjangkan kaki untuk membuat sekelilingku berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan, luar biasa, dan bisa mendebarkan…


Kalau aku boleh cerita sedikit mengenai tempelan-tempelan “My Dream” di kamar. Itu tuh isinya printan hitam putih dari kumpulan gambar-gambar. Ada gambar mobil Jazz Sport warna merah darah tapi sudah berubah jadi hitam (karena di print begitu), ada beberapa orang yang sedang melempar topi wisuda, ada pula beberapa capture dari sebuah restoran, sepasang pasangan yang duduk menghadap pantai sambil bersantai, dan sebuah hunian yang luar biasa uniknya. Ya, itu semua sempat aku inginkan dalam hidupku! Jadi, mungkin ini yang akan aku usahakan untuk dilakukan dalam tahun ini dan tahun kedepan.


Tapi, apa sih yang sebenarnya akan dilakukan di tahun 2017?

Sempat terbesit untuk kembali balik pada buku yang sempat terhenti semenjak tahun 2015. Ada dua buah buku yang sudah aku rancang, yaitu pertama First dan Jimbo. Kedua buku tersebut membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatannya. Mungkin aku tak dapat berharap banyak untuk dapat dipublish dalam bentuk buku sesungguhnya dan dapat disebarluaskan. Yang ada dipikiranku mungkin akan ada sebuah buku lagi yang akan aku bentuk untuk mengumpulkan semua cerita hasil bloggingku selama beberapa tahun belakangan. Kedepannya mungkin dapat aku berikan kepada anak dan cucuku. Atau aku mulai berikan kepada pasanganku kelak. :”)

Lepas dari buku, ada yang ingin aku lanjutkan. Liburan!! Pantai sudah, gunung juga, air dalam goa pernah, bahkan sailing trip juga sudah. Tapi ada beberapa yang belum terwujud. Entah kenapa, akan terlihat menyenangkan kalau bisa naik kapal lucu di danau luas, mainan salju-salju putih di Negara tetangga, atau sekedar makan durian langsung dari Medan. WOW!

Pekerjaanku saat ini yang masih sebagai staff masih memberikan kebebasan dalam melakukan banyak hal diluar sana. Mungkin nanti akan berbeda, akan semakin bergairah atau bahkan semakin membosankan. Hanya terimakasih Tuhan. Terimakasih untuk banyak kisah di tahun 2016. Terimakasih untuk banyak kejadian di awal tahun nanti, dan banyak hal yang akan terjadi. Bisa mengejutkan, bisa membahagiakan, atau membuat terharu juga bisa saja membuat sedih dihati. 

Jadi, mungkin julukanku di tahun 2017 yang cocok adalah “Tahun penuh cerita berbeda tambah unik dalam hasil-hasil gambar luar biasa dalam sebuah kumpulan cerita”. Itu hayalan dalam julukanku di tahun 2017, bagaimana denganmu?
 


Salam dari aku, Calon Penulis
Asri Vitaloka

No comments:

Post a Comment