Sunday, April 24, 2022

Almost 30 Tahun

Pernah merasa di satu momen mendadak merasa hidupmu penuh berkah? Nangis-nangis deh terharu penuh haru dalam bahagia dalam satu waktu. Tapi, ngga terelakan ada rasa sedih sedikit didalam suasana mendadak pada siang yang panas waktu itu. Kenapa?

Satu sisi kamu merasa hidupmu lengkap dan diberkati, tetapi di satu sisi kamu merasa ada yang dikorbankan dan ada yang berubah. Berubah baik dalam situasi sekitar, kebersamaan bersama teman se-frekuensi, bahkan keinginanmu mendadak serasa sudah berbeda level dalam makna positif. Di hari itu, entah sejak kapan. Dan tidak sadar kapan proses perubahannya terjadi?

Walaupun judul tulisan ini adalah “Almost 30 Tahun” ini ngga lebih dari aku yang ngga tau mau nulis judul apa dan merasa sudah sangat jarang menulis. Namun, besar rasa hati ingin membuat sebuah tulisan dimana ini harus ditulis sesegera mungkin dan saat ini juga. 

Jadi, tulisan kali ini terkait kejujuran hati seorang penulis blog dimana merasa hidupnya berubah sangat cepat hingga ada perasaan padahal waktu kosongnya banyak tapi serasa ngga ngedip dan harus ready apapun yang akan terjadi saat ini juga setelah ini.


11 BULAN DI PULAU SUMBA.

Sempatkan diriku menyebut,”Terimakasih, Sumba”. Beragam pengalaman baik secara pekerjaan di perusahaan dan rasa hati saat berjalan mengelilingi jalanan di pulau tersebut. Kudapati diriku tak lagi menggunakan tas serba ada dan berisikan obeng tang untuk memudahkan pekerjaan. Namun, berubah dengan pakaian serba rapi untuk menyapa banyak orang di berbagai kantor dan kalangan dalam satu tugas pekerjaan, yaitu meyakinkan pelanggan.


Tau gitu barang-barang kusimpan tahan aja di pulau Rote ya kalau tau akan kembali lagi dalam waktu yang tidak jauh. Tidak ada yang pernah menyangka.

KEMBALI KE ROTE SEJAK 4 BULAN LAMPAU.

Sebuah SK Pekerjaan bisa membuatmu menorehkan waktu yang lumayan lama dalam sebuah perjalanan di Pulau Rote. Tentunya tidak hanya membuat hidupmu bahagia, ada rasa duka, dan ada rasa muak. Kurang lebih sekitar 4 bulan lamanya kami berusaha membuat cerita yang tidak dapat dilupakan. Pengalaman saat keluar masuk sekolah dalam Goes to school, kunjungan pelanggan calon potensial, rapat kerja UP3 Kupang, dan kunjungan kerja Pak GM ke pulau Ndao.




Alon-alon asal kelakon. Semua kembali dari titik nol dan berusaha menjalani hari demi hari agar dapat menuju waktu yang tepat untuk kembali bergerak. Kembali ke Rote bukan tanpa alasan, terkadang tidak terlihat namun ada alasannya di suatu tempat.


ALMOST 30 TAHUN.

Kalau mau dibilang menuju kepala 3, aku menjadi banyak mempertanyakan mau dibawa kemana arah tujuan hidup. Sekarang saja masih berpindah-pindah dengan tugas serta tanggung jawab yang masih sebatas perkantoran. Apakah akan bertambah sehubungan dengan punya anak kelak atau tetap bertahan dalam jalur perkariran yang entah akan berujung dimana.

Setiap orang memiliki masalah masing-masing. Ini bukan hanya perkara masalah perpindahan Rote – Sumba – Rote dimana ada proses adaptasi disana, ada pergolakan hati terbuang disitu, dan tentu saja ada momen dimana kesepian serta merasa buruk tak jarang hinggap di tengah sepinya malam saat di Rote.

Bukan sebuah proses menyenangkan dan tentunya harus tetap dijalani dengan penuh sungguh-sungguh agar tak hanya sekedar berjalan tanpa hasil serta memiliki makna saat berada di Rote. Tak banyak orang yang paham bahwa indahnya gambar diri di Instagram tak semudah dan sebahagia yang dialaminya di sepanjang hari. Jadi, aku agak kecewa jika beberapa orang hanya beranggapan ini keberuntungan dan tanpa upaya keras didalamnya.

“Masih aja di Rote? Kok ngga ada kemajuan begitu”

“Maklum lah ya bu Bos sekarang sudah beda banget, masa ngga bisa hanya mengatur seperti ini itu dan gitu gini”, ucap orang yang mungkin ngobrol sambil salto.

Aku sadar sakit hati setiap orang berbeda-beda. Bahkan akupun tak jarang menyadari pernah dalam satu dua kali kesempatan menyakiti hati orang. Mungkin lebih dari dua kali. Sebuah momen Kartini lampau selalu mengingatkan kembali bagaimana seorang Kartini menjadi sosok pengebrak atau perubah situasi yang dulunya wanita hanya berada di level bawah dan tidak dianggap spesial. Masih ada sih sampai sekarang sepertinya paradigma seperti itu.

Hanya saja. Aku ingat sebuah cuplikan video yang menyatakan,”Bahwa perempuan bukan kodratnya untuk bersolek, jago masak, jago urus rumah, dan segala perbikinan dalam urusan agama, tapi kodrat sesungguhnya seorang perempuan adalah untuk datang bulan dan melahirkan”. Itu.

Aku tau tulisanku agak modar madir. Aku ingin ingat disetiap perjalanan dalam beberapa tahun ini ada Sumba dan Rote didalamnya. Bahkan dalam beberapa waktu kedepan sudah tugas dan tanggung jawabku untuk siap menapaki usia 30 tahun. Berupaya untuk selalu membuat hari dalam hidup berwarna dan tidak melakukan hal hal yang membuat redup cahaya dalam diri.

Jika memang perlu memilah apa yang ada didalam hidupmu, maka lakukan. sesederhana membuat list kembali untuk mengingat apa yang ingin dilakukan dan melakukan blokir pada kontak orang yang hanya membuat pusing dalam toxic kehidupan yang ngga ada untungnya jika disimpan terlalu lama. Bukan begitu?

 

Asri Vitaloka | Rote

No comments:

Post a Comment