Saturday, October 23, 2021

DUA PULUH SEMBILAN

Siapa yang pernah ngalamin tahun tok tok tahun mendekati perubahan ke umur tiga puluh? Oke, mungkin aku yang kadang ngga pernah sadar bahwa sudah sampai di titik ini. Dimana semua serba tidak pasti, dimana sudah masih bisa bernapas hingga saat ini adalah sebuah hal yang luar biasa.

Kalau boleh jujur, aku rindu dengan keluar rumah tanpa masker. Aku rindu dengan naik pesawat yang cuma mikirin beli tiket pesawat kemudian check ini tanpa mikirin harus antigen atau PCR. Kayanya masih lebih santai aja gitu hidupnya.

 Mungkin keliatan ya aku nguploadnya di tanggal 23 Oktober 2021, tapi realitanya aku baru upload di awal bulan November 2021. Sebenarnya aku masih pengen menjadikan tanggal ulang tahunku di 24 Oktober menjadi sebuah hal spesial. Tapi, percayalah semakin tua banyak hal yang berubah. Banyak atau tidak perubahan tentunya masih tergantung pada dirimu.

DIMANA SIH SEKARANG?

Pada ngerti ngga sih? Ternyata kerja di perusahaan yang memungkinkan dirimu berpindah tempat membuat hidup menjadi sebuah cerita baru mendadak di satu minggu atau bisa saja menjadi flat dalam beberapa tahun dikarenakan tidak ada perpindahan. Tapi ya, aku sekarang sudah di Sumba tepatnya kota Waingapu. Hampir 9 bulan lamanya.


Kalau diingat mungkin tahun lalu masi jalan-jalan di Labuan Bajo, namun saat ini ulang tahun di Waitabula. Kuharap tahun depan mungkin bisa ulang tahun di Kalimantan.

Serem? Entahlah. Kali aja kan.

KESIBUKAN HIDUPMU DI SETAHUN BELAKANG.

Ternyata ngga jauh-jauh ya. Diantara sekian banyak orang, semakin bergerak kita pasti akan ada oknum beberapa orang yang sepertinya kalau ngga ganggu hidup orang lain tidak akan menyenangkan. Semoga aja aku ngga menggangu banyak orang. Kasian aja.

Berpindahku ke bagian pemasaran seharusnya menjadi sebuah hal yang luar biasa menyenangkan. Berbeda dengan pengalaman sebelumnya yang aku tahu hanya menjadi supir, melihat meter, dan melakukan hal flat sepanjang hari dalam satu bulan. Ini jadi sebuah cerita baru dimana nggap-nggap pada awalnya dan kemudian aku melihat sebuah wadah baru buat berkreasi asal tahan aja dengan sekitar yang terkadang ngga punya sense sama kaya kamu.


Setahun belakangan aku merasa latihan menjadi pembawa acara, pengisi acara, membuat zoom online semoga ini menjadi satu langkah untuk berlatih membuat diriku berkembang berbeda dari sebelumnya menjadi yang lebih baik.

Semoga.

ESENSI YANG KAMU DAPAT ASRI?

Aku belajar bahwa keseluruhan yang terjadi di dunia tidak hanya tentang Asri, Aku, atau sejenisnya. Aku mendengar sebuah podcast artis Jeremy Thomas ya. Dia senang aja gituh dengan inner cycle di kehidupannya. Dimana prinsip hidupnya adalah, “tidak percaya viral namun karya, tidak mengutamakan gossip karna bukan orang sempurna, dan tidak peduli pada kata orang lain, disaat orang yang kamu percaya masih percaya padamu”.

Aku berusaha belajar untuk tidak memperdulikan apa negative vibes yang dikirimkan orang lain kepadaku, namun susah. Sekian banyak orang mengirimkan sinyal ketidaksukaan, keangkuhan, atau sejenisnya yang bisa memicu amarah. Hanya satu yang mengutarakan sesuatu yang baik, yaitu ebebku. Dan aku percaya pada itu. Yah, tidak semua.

Di usia yang tidak muda ini aku kembali melihat tulisan-tulisanku sebelumnya dan ternyata masih tidak jauh berbeda. Masih mengenai orang-orang lain yang menganggu, padahal kalau dilihat skala 1-10 mereka menempati tingkat pengaruh 0 didalam hidupmu.

***

Aku rasa mengurangi ke-aku-an, dan keegoisan dalam diri tidaklah merugikan. Terkadang rasa tidak suka bukan merusak sesuatu yang tidak disukai justru mampu merogoti diri bahkan dari dalam.

Siapa yang mau?

JANGAN MEMBUAT PENJARA BARU

Kita terkadang tidak sadar membuat penjara baru dengan segala pemikiran yang tidak perlu. Kita rasa butuh namun ternyata tidak. Seperti kisah langka pada ulang tahunku yang ke-29 dan aku berulang tahun di kamar kosan teman dengan ebeb dan teman kantor sekitarnya. Siapa yang menyangka?

Penjara baru terkadang bukan dibuat orang lain kepada kita. Kita yang tanpa sengaja menolak penjara namun tak sengaja menciptakan jeruji-jeruji baik secara pemikiran, mind block, dan segala hal yang biasa terjadi di usia yang semakin bertambah adalah “merasa tahu asam garam kehidupan”.







https://betabutu.com/bupati-sumba-barat-daya-launching-komunitas-sepeda-dan-motor-listrik-sumba-1151.html
https://kupang.tribunnews.com/2021/10/28/bupati-sumba-barat-daya-launching-komunitas-sepeda-motor-listrik-sumba
https://kupang.tribunnews.com/2021/06/07/sinergi-bumn-pln-up3-sumba-kenalkan-pln-mobile-ke-perbankan
http://www.nttonlinenow.com/new-2016/?s=sinergi+bumn+untuk+great+customer
https://berita.baca.co.id/61347020?origin=relative&pageId=3854aec2-bec2-4b08-826c-3b1adb6fbf1e&PageIndex=1
https://timexkupang.com/2021/03/18/pln-gencar-sosialisasi-electrifying-lifestyle-dan-new-pln-mobile-2/

Tidak ada yang membuat formula khusus tentang bagaimana seseorang menjalani kehidupannya. Begitu juga tidak ada orang lain yang punya hak untuk menghakimi bagaimana seseorang mewarnai hidupnya.

Yang aku tahu hidup ini terus bergerak. Orang-orang disekitar bisa berubah, berganti, dan menetap dengan segala cerita yang diciptakan yaitu rasa bahagia, rasa bosan, dan rasa pertemanan bahkan rasa dengki. Jangan diabaikan tapi dibiarkan lewat dengan meninggalkan coretan-coretan kecil yang semoga tidak meninggalkan luka.

Salam aku yang menuju usia 30 tahun.

Asri Vitaloka | Waingapu

No comments:

Post a Comment