Gambar My Self
Aku percaya setiap hari akan selalu ada kisah yang ingin diceritakan. Kamu bisa mendapatkan secara langsung dari hidupmu atau dari kawan disampingmu..
Aku percaya setiap hari akan selalu ada kisah yang ingin diceritakan. Kamu bisa mendapatkan secara langsung dari hidupmu atau dari kawan disampingmu..
Ini mungkin bukan negeri dongeng yang akan selalu berakhir indah dengan
pangeran dan permaisuri bersama diatas sebuah kisah kerajaan yang bahagia. Ini adalah
hidupmu..
Kisahnya akan menyenangkan, bisa menyedihkan bukan berasal dari kisah
dongeng yang diceritakan tetapi berdasarkan apa yang kamu inginkan..
MY
Perjalanan hidup seseorang pasti
berbeda dengan orang lain. Kesedihan akan disusul dengan kebahagian. Perpisahan
akan dikembalikan dalam sebuah pertemuan kembali. Begitu juga dengan kisah cinta,
bisa saja diputuskan hanya dengan perpisahan. Sesungguhnya apa yang sedang
terjadi?
Kisah cintaku berjalan lebih dari
2,5 tahun lamanya. Dalam jalinan kisah bahagia bersama dalam satu tahun lamanya
sungguh memberikan romansa yang berwarna-warni. Senang, sedih, atau bahagia
bisa menciptakan banyak hal. Sebuah cerita pendek tidak akan bisa menggambarkan
banyak hal.
Satu kata terakhir yang aku ingat
darinya hanyalah,”Mungkin kita harus menjalani kisah dengan orang lain agar
semua mengerti apakah ini sesungguhnya kisah yang kita inginkan atau tidak
(baca: hubungan pacaran kita)”. Banyak persepsi yang bermunculan dalam sebuah
otak gadis yang tidak tahu apa-apa. Mungkin si doi bosan dengan lamanya
menjalin kisah LDR selama 1,5 tahun atau mungkin ia telah menemukan dambaan
hati yang baru. Entahlah.
Semua telah berhasil dipindahkan.
Aku tidak memikirkan banyak hal mengenai dirinya, hingga “beberapa kisah orang mengingatkanku kembali pada dirinya”. Sebut saja
ia kawanku. Semua yang ia ceritakan menceritakan seseorang yang tak dapat
melupakan bagaimana kandasnya hubungannya dengan sang mantan kekasih. Dan aku
pernah merasakan itu. Seakan kembali membuka luka lama, tak akan ada yang
tahan.
Terbersit beberapa pikiran
negatif bahwa ia telah menemukan wanita barunya bahkan sebelum memutuskan putus
denganku. Itu sakit. Sangat menyedihkan. Tapi, ditengah badai menghadang selalu
ada pelangi yang siap menanti. Satu kalimat sederhana yang aku ucapkan kepada
kawanku saat itu.
Semua kejadian yang terjadi sudah diharuskan terjadi. Tak akan pernah
tak ada alasan untuk semua kejadian. Kau sedang diajarkan sesuatu. Secara kebetulan,
saat ini mengenai dirimu. Tapi, tak menutup kemungkinan kau akan diajarkan
Tuhan sesuatu dari orang lain. Jangan bersedih, Tuhan sedang menyiapkan sesuatu
yang lebih indah. Begitu keras kau jatuh saat ini bukan karena salahmu. Hanya saja
Tuhan sedang berbuat sesuatu yang lebih luar biasa dan secara khusus
dipersiapkan hanya untukmu, wahai kawanku yang sudah menahan sakit hatinya
sekian lama..
Satu janji yang akan kuucapkan kepadamu, mantanku.
Akan ada masa kau telah menemukan seseorang yang baru dan bahagia, tetapi lihat
perubahan dari diriku. Bukan untuk menyaingimu dalam mencari pasangan
secepat-cepatnya. Tapi, beberapa janji yang dapat kuucapkan agar diriku berubah
menjadi lebih baik dalam mengejar karirku pada bidang yang kusukai. Dan please,
jadilah salah satu orang yang memberiku selamat dihari suksesku kelak. Karena aku
akan sangat menghargainya nanti..
Kamu pernah berarti dan akan
selalu berarti. Tapi semua yang terjadi dalam hidup selalu memiliki masa
berlaku. Begitu juga dengan diriku yang kau pandang saat ini. Pernah aku
menerima bunga darimu, coklat darimu, dan semua kata-kata manis yang kau
lontarkan pada seseorang yang kini disampingmu. Mungkin masaku telah habis dan
mungkin sudah saatnya membuat masamu habis terhadapku. Orang baru akan hadir tidak untuk
menggantikanmu, tetapi hadir untuk menciptakan cerita baru dengan kisah berbeda
dan rasa berbeda...
(AV)
Instagram : asri_vitaloka, twitter : @vitalokaAsri, email : asrivitaloka@gmail.com
Please check my book "SEORANG KAWAN JIMMI"
Instagram : asri_vitaloka, twitter : @vitalokaAsri, email : asrivitaloka@gmail.com
Please check my book "SEORANG KAWAN JIMMI"
No comments:
Post a Comment