Friday, July 3, 2015

Dariku, Wahai Sang Mantan


 Gambar My Self

Aku percaya setiap hari akan selalu ada kisah yang ingin diceritakan. Kamu bisa mendapatkan secara langsung dari hidupmu atau dari kawan disampingmu..

Ini mungkin bukan negeri dongeng yang akan selalu berakhir indah dengan pangeran dan permaisuri bersama diatas sebuah kisah kerajaan yang bahagia. Ini adalah hidupmu..
Kisahnya akan menyenangkan, bisa menyedihkan bukan berasal dari kisah dongeng yang diceritakan tetapi berdasarkan apa yang kamu inginkan..
MY
Perjalanan hidup seseorang pasti berbeda dengan orang lain. Kesedihan akan disusul dengan kebahagian. Perpisahan akan dikembalikan dalam sebuah pertemuan kembali. Begitu juga dengan kisah cinta, bisa saja diputuskan hanya dengan perpisahan. Sesungguhnya apa yang sedang terjadi?

Kisah cintaku berjalan lebih dari 2,5 tahun lamanya. Dalam jalinan kisah bahagia bersama dalam satu tahun lamanya sungguh memberikan romansa yang berwarna-warni. Senang, sedih, atau bahagia bisa menciptakan banyak hal. Sebuah cerita pendek tidak akan bisa menggambarkan banyak hal.

Satu kata terakhir yang aku ingat darinya hanyalah,”Mungkin kita harus menjalani kisah dengan orang lain agar semua mengerti apakah ini sesungguhnya kisah yang kita inginkan atau tidak (baca: hubungan pacaran kita)”. Banyak persepsi yang bermunculan dalam sebuah otak gadis yang tidak tahu apa-apa. Mungkin si doi bosan dengan lamanya menjalin kisah LDR selama 1,5 tahun atau mungkin ia telah menemukan dambaan hati yang baru. Entahlah.

Semua telah berhasil dipindahkan. Aku tidak memikirkan banyak hal mengenai dirinya, hingga “beberapa kisah orang mengingatkanku kembali pada dirinya”. Sebut saja ia kawanku. Semua yang ia ceritakan menceritakan seseorang yang tak dapat melupakan bagaimana kandasnya hubungannya dengan sang mantan kekasih. Dan aku pernah merasakan itu. Seakan kembali membuka luka lama, tak akan ada yang tahan. 

Terbersit beberapa pikiran negatif bahwa ia telah menemukan wanita barunya bahkan sebelum memutuskan putus denganku. Itu sakit. Sangat menyedihkan. Tapi, ditengah badai menghadang selalu ada pelangi yang siap menanti. Satu kalimat sederhana yang aku ucapkan kepada kawanku saat itu.

Semua kejadian yang terjadi sudah diharuskan terjadi. Tak akan pernah tak ada alasan untuk semua kejadian. Kau sedang diajarkan sesuatu. Secara kebetulan, saat ini mengenai dirimu. Tapi, tak menutup kemungkinan kau akan diajarkan Tuhan sesuatu dari orang lain. Jangan bersedih, Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang lebih indah. Begitu keras kau jatuh saat ini bukan karena salahmu. Hanya saja Tuhan sedang berbuat sesuatu yang lebih luar biasa dan secara khusus dipersiapkan hanya untukmu, wahai kawanku yang sudah menahan sakit hatinya sekian lama..

Satu janji yang akan kuucapkan kepadamu, mantanku. Akan ada masa kau telah menemukan seseorang yang baru dan bahagia, tetapi lihat perubahan dari diriku. Bukan untuk menyaingimu dalam mencari pasangan secepat-cepatnya. Tapi, beberapa janji yang dapat kuucapkan agar diriku berubah menjadi lebih baik dalam mengejar karirku pada bidang yang kusukai. Dan please, jadilah salah satu orang yang memberiku selamat dihari suksesku kelak. Karena aku akan sangat menghargainya nanti..



Kamu pernah berarti dan akan selalu berarti. Tapi semua yang terjadi dalam hidup selalu memiliki masa berlaku. Begitu juga dengan diriku yang kau pandang saat ini. Pernah aku menerima bunga darimu, coklat darimu, dan semua kata-kata manis yang kau lontarkan pada seseorang yang kini disampingmu. Mungkin masaku telah habis dan mungkin sudah saatnya membuat masamu habis terhadapku. Orang baru akan hadir tidak untuk menggantikanmu, tetapi hadir untuk menciptakan cerita baru dengan kisah berbeda dan rasa berbeda...
 
(AV)

Instagram : asri_vitaloka, twitter : @vitalokaAsri, email : asrivitaloka@gmail.com 

Please check my book "SEORANG KAWAN JIMMI"

No comments:

Post a Comment