Lanjutan FIRST [18]
Jangan Lewatkan tulisan-tulisan lain mengenai First, banyak cerita dan kisah didalamnya hasil dari buah pikiran seorang Asri Vitaloka. Keseluruhan terjadi dikehidupan sehari-hari dan dibuat semata-mata perjalanan hidupnya dalam perjalanan usia ke-20. Kini, ia telah berusia 20 tahun, lalu apa yang dapat ia perbuat? Dan apa kisah yang dapat anda ambil untuk kehidupan anda?
Kesempatan datang tidak
pernah dua
kali. Ambil dan Lakukan?
Sering
kali banyak orang melewatkan kesempatan kecil yang ada didepan mata. Disaat dia
sadar telah melewatkannya maka yang ada hanyalah suatu “penyesalan”.
Tapi,
tidak sedikit orang yang pintar membaca banyak peluang yang ada. Mengambilnya
dan memanfaatkan segala kemungkinan peluang yang ada. Maka, berhasillah mereka.
Percaya
dan biarkan sekelilingmu menciptakan kesempatan-kesempatan. Kamu bisa menunggu
atau membiarkan kesempatan itu datang. Kesempatan itu akan ada jika kamu siap
menerima kesempatan yang ada. Maka, sesuatu akan terjadi.
Seperti
kejadian-kejadian kecil yang membuat aku tidak akan pernah menghilangkan atau
membuang sekecil apapun kesempatan yang datang. Kebetulan aku mengikuti salah
satu organisasi Hindu di Bandung, yaitu KMHDI, organisasi yang menjadi tempat
berkumpulnya mahasiswa Hindu di Bandung. Awal mula aku mengikuti organisasi ini
dikarenakan aku tergiur dengan pengetahuan sekitar susunan organisasi atau
apapun itu yang berhubungan dengan sebuah organisasi. Namun, apa yang terjadi?
Setahun, aku mengalami vakum mendadak. Aku tidak terlalu mengerti mengenai apa
yang sedang berjalan di organisasi ini. Mereka membicarakan rapat besar,
susunan, struktur dan masih banyak lagi. Sekilas, aku seakan salah masuk
kedalam sebuah organisasi. Aku tidak terlalu mengerti dengan segala bahasa
berat yang mereka perbincangkan. Hingga suatu saat aku sadar. Aku sedang
diarahkan.
Pernah aku
mengatakan bahwa disaat mimpi ada, keinginan terbentuk maka bisa saja alam
semesta akan menciptakan semuanya menjadi nyata. Dan ini salah satu yang aku
kira aku sedang diarahkan menuju impian-impianku. Dengan memasuki organisasi
ini, aku mendapat kesempatan untuk mengikuti beberapa pelatihan yang
dikhususkan bagi anggota organisasi.
Salah satu
impianku untuk berkecimpung di bidang pertelevisian, majalah dan sejenisnya sedikit
mengalami pencerahan. Dulu, aku sama sekali tidak tahu menahu mengenai dunia
yang aku senangi itu. Hingga akhirnya sedikit demi sedikit aku mulai
menyentuhnya.
Pelatihan
menjadi pembawa acara dengan salah satu pengisi acara berasal dari RCTI.
Disana, aku mengetahui bagaimana seseorang dengan background kuliah yang
berbeda dapat memasuki dunia pertelevisian. Bahkan, salah satu kameramen di RCTI
waktu itu adalah lulusan sarjana pertanian di Bogor. Banyak pengalaman, banyak
kesempatan, banyak masukan dan banyak cerita. Ini disebabkan oleh KMHDI.
Padahal tujuan awalku masuk kesana berbeda, namun siapa menyangka “inilah jalanku”.
Berbeda
KMHDI, berbeda lagi KMH Saraswati. Disini aku mendapatkan pengalaman yang
berbeda. Aku masuk kedalam suatu divisi Media tanpa tahu menahu mengenai media.
Aku hanya mendengar media dari ajakan sang koordinator Media sebelumnya. Aku
diajak dan aku menganggap itu suatu kesempatan. Aku ambil.
Ternyata,
itu bukan pilihan yang salah. Masuknya aku di media membuat aku merasakan
bagaimana aku menjalani kehidupan sebagai jurnalis. Walaupun bisa dikatakan itu
bukan suatu pengalaman yang terlalu luar biasa. Namun, paling tidak aku
merasakan pertama kali menulis dan tulisanku dihargai adalah disaat aku menjadi
anggota divisi Media. Kenapa begitu? Aku masuk ke dalam divisi Media sekaligus
menjadi anggota redaksi dari suatu majalah Rwa Binedha. Aku menulis, disuruh
menulis, dianjurkan menulis dan karyaku dijadikan artikel-artikel di buletin
Rwa Binedha waktu itu.
Hingga,
aku terbiasa menulis artikel dengan segala permainan kata-kata. Mencari dan
membaca artikel demi artikel. Menyimpulkan dan menyajikan kembali hingga
tercipta sebuah artikel yang siap untuk disajikan didalam buletin Rwa Binedha.
Aku senang. Dan jujur, aku termotivasi.
Aku merasa
aku tidak salah memilih. Mengambil kesempatan dan memanfaatkan. Bekerja keras
dan tanpa sadar kamu telah berusaha mewujudkan salah satu mimpimu. Tanpa
disadari, tanpa direncanakan, dan tanpa pamrih. Mimpimu terwujud dengan hanya
mengambil kesempatan. Kesempatan dan kesempatan.
@vitalokaAsri
bersambung...
No comments:
Post a Comment