Sunday, June 29, 2025

Mau Bilang Apa?

Sudah lama kali ya engga nulis apapun ya. Cuma mau bilang, ternyata lintas Rote-Sumba sudah closing di Mei 2025 buat perjalanan trip ala karir eyke. Labuan bajo jadi the next destination buat hidup aku. Yang belakangan strees, bangga, duduk, berdiri. Ketawa ketiwi, eh malah sudah disini.

Rada kota dengan vibes liburan. Biasa kesini jalan-jalan ini malah kerja. Jadi aku cuma mau bilang,”Selamat Asri, kamu sudah melanjutkan hidup ke chapter selanjutnya!”. Ngga cuma selamat buat aku. Kuucapkan selamat buat kalian yang lagi gedubrag gedubreg, lagi santai, habis pindah rumah, pindah kerja, habis married, habis lahiran, atau bahkan yang sedang berjuang dengan problemnya.

Cuma mau bilang. Semangat! Hidup jalan terus, kalau ruwet tidur bentar. Kalau ga bisa tidur, jalan kaki. Ngga kuat sendiri? Maka mintalah pertolongan. Ngga ada yang dimintain tolong? Berdoa yuk.

Disaat Jatuh, Mendadak Rajin Ibadah.

Aku pernah rajin bener ibadahnya, pernah melalang lintas waktu ibadahnya. Tergantung tempat biasanya. Tapi disaat satu momen kudapati diriku anteng tanpa cobaan dan kemudian boom! Mendadak semesta memberi kerjaan, ujian, dan cobaan. Dalam sedalam-dalamnya. Aku belum bahas hati ya. Ini tentang kerjaan.

Singkat cerita, kudapati diriku disalahkan atas banyak hal. Karena sesuatu yang merenggut jiwa di dunia kerja hingga kehilangan banyak tim secara mendadak. Mendadak ganti bos, mendadak ganti teman sejawat, dan mendadak harus berdiri tegar ditengah tim sekitar yang butuh dikuatkan.

Disana kusadari bahwa. Beberapa momen terpaksa tegar dan kudapati diriku beribadah dengan sangat khusyuk. Teduh, sedih, dan begitu dekat dengan Tuhan. Jadi, cuma mau bilang: “Dimulai lagi yuk, dengan khusyuk dan teduh untuk berjumpa dan rindu dengan Tuhan”. Dan aku sampe berpikir, dikasi cobaan soalnya Tuhan rindu sama kamu.

Disaat Pintu Terbuka, Mendadak Semua Seakan Mudah.

Kudapati aku pernah mencap diriku bahwa,”Ngga akan aku dengan mudah mendapatkan apapun yang kuinginkan dimuka bumi ini”. Boom! Sudah lama menanti, menunggu, dan kudapati bahwa ngga ada yang ngga mungkin. Begitu tertulis rejekinya buat kamu, percayalah apapun situasinya seakan mengalir menuju pada dirimu.

Aku mau ini. Ngga dapat. Pengen itu? Kelewat. Sampai sekarang, ngga ada pengenku satu satu. Lah, seakan semesta memberikan satu per satu paket cerita kehidupan yang keluar dengan indah, cantik, dan sesuai kemampuanku. Konon katanya rejeki dan cobaan setiap orang berbeda. Maka kuterima rejeki luar biasaku dengan lapang hati dan berupaya tidak membandingkan apapun yang sudah diterima di waktu yang tepat.

Satu hal yang dulu sempat kuyakini dengan sangat. Dan aku cuma mau bilang,”Jika berebut untuk mendapatkannya, maka akan kulepaskan dengan Ikhlas. Jika mudah dan special buatku peruntukannya, maka seberapa besarpun orang berupaya mengagalkannya maka akan kembali kepadaku dengan mudah”.


Disaat Jatuh Cinta, Mendadak Buta Sekitarnya.

Kalau orang bilang kutak jatuh cinta? Mungkin satu kekuranganku adalah syulit bertahan dan menemukan sang pujaan hati yang menetap. Terkadang kulari, dan tak jarang pasangannya yang lari. Wkwkwk. Namun, begitu mudah jatuh cinta dan dalam merasakannya, kemudian seketika semua mendadak buta dibuatnya.

Kebetulan aku mendapat kesempatan berjumpa dan menjalin kisah dengan musisi, pemain bola, dan tidak punya hobby spesifik. Dari yang ekstrovert, introvert, dan ambivert. Mulai yang pendiem, rame bener, sampai berjiwa saing tinggi. Oiya, bahkan beda agama pun pernah dicicipi. Buta aja, dikira mudah. Ya ampun, ujiannya mayan ya. Dalam memilih diri dan keyakinan dengan pilihan untuk bisa bersama orang lain.

Satu hal lagi yang kupelajari. Dan aku cuma mau bilang,”Konon katanya jatuh cinta harusnya terasa mudah dan ringan. Tidak berat atau terbebani. Jika ada perasaan menjanggal maka jangan dipaksakan. Yang ada akan makin mahal untuk kembalinya dan semakin berat jika terjatuh dikemudian”.


Disaat Semua Membuatmu Kurang, Mendadak Berpindah Tempatlah.

Tak jarang kita selalu merasa kurang. Bukan karena kurang, tapi secara tidak sengaja banyak hal toxic disekitar yang menumpukkan hal negative didalam diri. Berupaya menitipkan beban berat, walaupun kau tidak membutuhkannya. Bahkan dirimu tak akan dengan mudah untuk melepaskan rasa bersalah akibat komentar sepihak dari luar.

Terakhir, aku mendapati diriku bahwa jika seseorang terus berada di lingkungan yang sama. Maka, akan aneh jika ia melihat hal lain yang tidak sesuai. Muncullah sebuah pemikiran aneh dan rasanya ingin dengan cepat berkomentar terhadap sesuatu. Namun, jika seseorang sudah tinggal dengan masyarakat yang beragam. Maka, kau hanya mendapatkan bahwa tidak ada yang berbeda atau kurang.

Maka, aku cuma mau bilang,”Jika dirimu selalu merasa kurang mungkin tempatmu salah. Jika dirimu selalu dianggap tidak pernah OK, bisa saja dirinya yang bermasalah. Selalu perhatikan dua sudut pandang. Dan jika semua sudah membuatmu seakan kurang sebagai diri pribadi, maka berpindahlah. Tempatmu salah.”.



Disaat Semua Berasa Cukup, Mendadak Semua Terpenuhi.

Kalau berasa selalu ada yang kurang, pasti akan muncul kecewa pada diri dan juga sekitar. Pernah kok aku merasa sangat sensitive terhadap apapun. Tidak lagi bisa diterima segala jenis sikap yang tidak menghargai dari orang lain. Terkadang rasa cukup bukan hanya bisa dibentuk dari dalam diri. Namun, juga harus dipilih dari sekitar.

Kuputuskan untuk merasa cukup dengan orang-orang yang terpaksa kuterima namun  tidak nyaman bersama. Kuputuskan menghindari banyak situasi yang membuatku merasa lelah. Kuputuskan selalu memilih diriku sendiri ditengah banyaknya huru hara perlu duduk berkelompok dan wajib mengikuti orang lain. Kuputuskan bahwa aku harus merasa cukup dalam standarku sendiri.

Maka, aku sekali lagi cuma mau bilang,”Disaat dirimu merasa semua cukup, maka seakan mendadak dirimu akan memilih orang, lokasi, dan momen yang dapat membuat dirimu penuh serta utuh dalam menjalani hidup”. Thankyu sudah membaca sampai akhir.



Jadi, aku cuma mau bilang itu aja kok. Siapa tau pendapat kita sama. 
Oiya, tulisanku kali ini didampingi dengan beragam momen dengan kawan lama, kawan baru, bapak rekan kerja baik kenalan lama dan kenalan baru. Thankyou.
With love, Asri Vitaloka.

No comments:

Post a Comment