Wednesday, July 25, 2012

Wuis, jadi Sales itu rasanya..

Seumur hidup aku belum pernah merasakan menjadi seorang sales. Dimana jualan yang dibawa harus ditawarkan kepada calon pembeli. Disini aku diberikan kesempatan masuk dalam team “Indonesia Wi-fi” sementara karena aku sedang berada dalam proses Geladi di Arnet PT. Telkom Mataram. Dimulai dengan penawaran pihak flexi untuk mengajak kami tergabung dalam proyek yang sedang mereka lakukan. 
           car
Flexi memang salah satu perusahaan yang menyediakan layanan telekomunikasi dan masih merupakan salah satu BUMN di Indonesia. Untuk itu, bisa dibilang kalau flexi untung ya untungnya juga buat negara.
            
Dalam rangka mensukseskan program “Indonesia Wi-fi” Flexi menyediakan 50.000 AP (access point) yang akan disebar hanya untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, meliputi pulau Lombok dan Sumbawa. Kami pun termasuk dalam orang yang merealisasikan program ini. Aku bersama 10 orang lain yang sedang menjalani proses Geladi di PT. Telkom membantu pihak flexi untuk datang ke tempat-tempat yang berpotensi dipasangkan acces point flexi broadband.
            
Secara tidak senggaja aku memiliki kesempatan untuk menjadi orang yang mempromosikan flexi broadband ini, dimana dalam hal pemasangan dan perangkat tidak akan dikenakan biaya terhadap tempat yang dipasang. Menawarkan flexi broadband ini ternyata tidak semudah yang diduga. Kita harus membuat orang lain mengerti layanan jasa yang kami akan tawarkan.
            
Walaupun hanya dua jam saja berkeliling, aku sudah memasuki Perpustakaan Daerah, Kantor Taman Budaya, Puskesmas daerah, dan bimbingan belajar SSC. Disini aku ingin memberikan beberapa saran yang aku tangkap saat menjadi sales. Mau tau?
            
Yah, walaupun aku bukan orang ahli dalam bidang pemasaran tetapi ada beberapa hal yang dapat aku tangkap di kejadian sebenarnya. Untuk mendapatkan target penawaran yang memuaskan anda dapat melakukan hal sebagai berikut : 

1.      List tempat
Anda sebisa mungkin memiliki list tempat dan mengetahui situasi kondisi tempat yang akan anda datangi. Usahakan sesuaikan dengan waktu yang anda miliki, apakah tempat itu membutuhkan waktu lama untuk didatangi atau hanya sebentar saja. Jika waktu anda terbatas, usahakan masuki tempat yang fleksibel, seperti restoran. Tidak seperti instansi pemerintahan yang memiliki birokrasi yang cukup ribet.
2.      Perhatikan penampilan   
Menurut saya, kualitas penampilan menunjukkan barang jualan yang anda punya. Disaat orang percaya dengan penampilan luar anda, maka bisa dipastikan dia mendengarkan setiap kata yang anda keluarkan.
3.      Persiapkan kata-kata
Orang tidak akan mau menghabiskan waktu terlalu lama untuk sesuatu yang bukan urusannya. Apabila anda diberikan kesempatan untuk menawarkan barang anda, usahakan persiapan kata-kata jitu yang menggambarkan barang yang anda jual. Jangan terlihat memaksa dan tetap tenang. Tapi, buat orang yang mendengarkan anda mengerti dan percaya dengan barang yang anda tawarkan.
4.      Kenali product
Jangan sekali-sekali berani pergi ke lapangan secara langsung tanpa mengetahui secara detail, product yang akan anda jual. Ibaratnya anda akan mengenalkan dan membuat product yang anda miliki untuk diminati oleh orang lain. Tapi, bagaimana orang akan tertarik jika anda tidak dapat menjelaskan product anda?
5.      Kenali jenis tempat yang akan dikunjungi
Kenapa harus mengetahui jenis tempat yang anda akan kunjungi? Kenali jenis tempatnya, kenali kebiasaannya, kenali tata kramanya dan kenali struktural yang ada ditempat tersebut apabila seseorang ingin menawarkan sesuatu. Tentu saja anda tidak mau datang ke suatu instansi resmi dan menawarkan layanan jasa atau product tanpa membawa surat resmi atau proposal yang memang dibutuhkan oleh instansi tersebut.
            
Musti butuh kesabaran besar ternyata untuk memulai penawaran barang yang anda jual. Terlebih lagi anda pergi ke tempat yang sama sekali anda belum kenal. Yang pastinya, musti butuh keberanian dan keinginan untuk mencoba. Satu hal lagi, jangan mudah menyerah ya. Terimakasih.

No comments:

Post a Comment