Perangkat-perangkat yang ada dalam dunia per-telekomunikasi-an tidak boleh mati sedetikpun. Tapi, pasti terdapat beberapa gangguan yang dapat menyebabkan matinya suatu perangkat. Namun, jangan khawatir! Mau tau gimana biar mesinnya tetap menyala disaat sumbernya (PLN) mengalami gangguan??
Enam minggu, jadwal yang diberikan
oleh kampus untuk aku dan 9 orang kawanku melaksanakan gladi di Arnet PT. Telkom Mataram. Kami dibagi
menjadi beberapa divisi, seperti SKSO, CME, Multimedia dan DCS.
Untuk dua minggu pertama aku mendapat
kesempatan pada divisi CME, singkatan dari Civil Mechanical Electrical. Bagian
CME bisa dikatakan sebagai nyawa dari dunia telekomunikasi-an.
Sesungguhnya di Arnet PT. Telkom
Mataram atau dimanapun hampir memiliki struktur catu daya yang serupa. Disana
kami mempelajari bahwa dunia telekomunikasi membutuhkan sumber catu daya,
proses pengolahan dan catuan daya hingga siap digunakan. Kami mengenal ruang
generator (diesel), ruang kontrol panel, ruang rectifier dan ruang baterai. Perangkat-perangkat
yang ada pasti membutuhkan power supply
agar dapat bekerja dengan baik.
Bagaimana jikalau PLN suatu saat
nanti terjadi gangguan dan mati tiba-tiba? Maka perangkat tidak akan
mendapatkan power supply dan mati,
sedangkan telepon tidak boleh mati sedetikpun.
Untuk itu dibutuhkan power supply sementara untuk
menggantikan arus listrik PLN. Namun
timbul masalah lain, generator untuk menyala secara otomatis dan siap digunakan
membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 1 menit sebelum menggantikan sumber
listrik dari PLN. Lalu bagaimana mengantisipasi 1 menit tersebut? Dan disinilah
kami mengetahui alur sesungguhnya dari sumber catuan dan antisipasi agar
perangkat tidak dapat mati sedetikpun.
Catuan daya PLN sebagai input awal
dengan arus berjenis AC tidak dapat digunakan langsung oleh perangkat-perangkat
telekomunikasi. Arus AC akan diubah menjadi DC melalui rectifier, dan output
inilah yang akan disalurkan dan digunakan oleh beban-beban (load) selanjutnya.
Dari sumber arus melalui PLN telah dipasang secara paralel dengan generator.
Ini diperuntukkan agar menggantikan catuan daya PLN yang sewaktu-waktu dapat
mati. Selain itu juga diparalelkan dengan baterai. Mengapa?
Baterai dibutuhkan dalam rangkaian
catuan daya ini untuk menggantikan sementara fungsi dari generator. Telah
dikatakan sebelumnya bahwa generator membutuhkan waktu untuk berfungsi secara
otomatis apabila catuan dari PLN mati mendadak, maka baterai yang akan
mengantikan. Disaat PLN memberikan power
supply, baterai mengalami masa charger
atau pengisian dan generator dalam keadaan mati. Berbeda dengan keadaan PLN
tidak memberikan power supply maka
baterai akan berfungsi memberikan power
supply dan generator secara otomatis akan menyala.
Demikianlah sekilas mengenai “nyawa” dari dunia telekomunikasi-an dengan
beberapa perangkat yang bersifat “tidak
boleh mati”.
No comments:
Post a Comment